BANDUNG – Industri kerajinan memainkan peran krusial dalam perekonomian masyarakat Indonesia, dengan potensi besar untuk dikembangkan. Produk kriya lokal, yang merupakan warisan budaya turun-temurun, memiliki nilai dan ciri khas yang tinggi, serta dapat memberikan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja dan sektor pariwisata.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyatakan pentingnya memanfaatkan potensi industri kerajinan. “Keberagaman produk kriya dapat menjadi komoditas pendukung sektor pariwisata dan dikenal di pasar domestik maupun internasional,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta.
Untuk mendukung pengembangan ini, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal IKMA aktif mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) kerajinan. Salah satu upaya tersebut adalah fasilitasi partisipasi dalam pameran berskala nasional, Kriyanusa 2024, yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). Pameran ini berlangsung dari 28 Agustus hingga 1 September 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) dan dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dekranas, Wury Ma’ruf Amin.
“Sepanjang tahun 2023, nilai ekspor industri kerajinan mencapai USD724,94 juta, dengan tujuan ekspor seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa. Ini menunjukkan potensi pasar ekspor yang harus dimaksimalkan,” ungkapnya melalui siaran pers.
Ia menambahkan bahwa IKM kerajinan perlu didukung untuk mengembangkan kualitas produk dan memperluas pasarnya.
Tema Perajin Muda
Tema tahun ini, ‘Perajin Muda Lestarikan Warisan Budaya,’ memberikan kesempatan bagi perajin muda untuk menunjukkan keterampilan mereka. Reni berharap, industri kerajinan Indonesia, yang didukung oleh sumber daya alam melimpah dan kreativitas perajin muda, dapat terus tumbuh positif dan berinovasi.
Direktorat Jenderal IKMA memfasilitasi sepuluh IKM kerajinan yang telah dikurasi untuk berpartisipasi dalam Kriyanusa 2024. IKM-IKM tersebut adalah ZEE Collection (Yogyakarta), Lurik Rachmad (Klaten, Jawa Tengah), Nuansa Art (Boyolali, Jawa Tengah), TARA Bags (Tasikmalaya, Jawa Barat), K-NEZ Sejahtera (Sleman, Yogyakarta), Sense Of Jewels (Bali), Nasti Purun (Serdang Bedagai, Sumatera Utara), Albana Batik (Pekalongan, Jawa Tengah), Homeliv Indonesia – Wooden Kitchenware (DKI Jakarta), dan Koperasi Kriya Minangkabau Mulia (Tanah Datar, Sumatera Barat).
Selain pameran produk kerajinan, acara Kriyanusa juga menyajikan berbagai rangkaian acara menarik seperti Fashion Show, Talkshow, Lokakarya, dan pertunjukan musik.
Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani, menambahkan bahwa Ditjen IKMA juga menyediakan program-program lain untuk meningkatkan daya saing IKM, seperti Bimbingan Teknis, Pendampingan, dan Fasilitasi Restrukturisasi Mesin. “Pameran Kriyanusa menjadi ajang yang dinanti setiap tahun oleh para perajin. Kami berharap pameran ini dapat memicu kolaborasi yang menguntungkan dan mendorong perajin Indonesia untuk terus berkembang dan berinovasi,” tuturnya.