BANDUNG – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat antisipasi potensi ketegangan selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dengan mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dan menyebarkan berita yang belum terverifikasi, termasuk hoax.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan hoax serta tidak melakukan black campaign. Hoax dan black campaign dapat memicu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di Jabar semakin memanas. Oleh karena itu, tindakan tersebut harus dihindari,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes. Pol. Jules Abraham Abast pada Senin (30/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa isu hoax melalui media sosial semakin marak, terutama menjelang Pilkada. “Banyak berita atau informasi hoax yang sengaja disebar di media sosial untuk membingungkan dan menimbulkan kepanikan di masyarakat,” tambahnya.
Jules Abraham juga mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial. “Jangan mudah percaya dan terprovokasi. Kami dari Polda Jabar akan terus memantau aktivitas di media sosial,” tegasnya.
Dalam era digital saat ini, internet menjadi media utama yang digandrungi masyarakat, termasuk di Jawa Barat, dan dapat menyampaikan informasi secara cepat dan masif, yang berpotensi mempengaruhi opini publik.