BANDUNG: Sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jabar menurun signifikan tetapi Pemprov Jabar akan terus menggenjot vaksinasi pada hewan ternak.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan meski terjadi penurunan program vaksinasi tetap berjalan.
“Alhamdulillah penyakit mulut kuku di Jabar menurun sangat drastis, bahkan pada suatu hari ada nol penambahan,” ujar Uu Ruzhanul Ulum di Kota Bandung, Jumat (29/7/2022) dilansir situs Pemprov Jabar.
Dilaporkan, pada tahap awal vaksin yang telah didistribusi ke kabupaten/kota sebanyak 121.200 dosis.
Hingga saat ini berdasarkan laporan yang masuk telah divaksinasikan sebanyak 97.542 ekor atau sebanyak 80,48 persen.
Selain vaksinasi, Pak Uu juga mengungkapkan bahwa upaya menekan penyebaran PMK dilakukan dengan skrining hewan ternak dari luar Jabar.
Dengan demikian tim satgas penanganan PMK yang dibentuk sebelumnya masih beroperasi.
“Penjagaan hewan dari luar Jabar tetap dilaksanakan, artinya tim satgas yang dibentuk Pak Gubernur belum dibubarkan, tetap bekerja,” jelasnya.
Ia juga mengatakan setelah hari raya Idul Adha, tidak ada laporan negatif terkait hewan kurban.
Ibadah kurban selama Idul Adha terpantau aman dan lancar tidak dilaporkan kejadian yang tidak diinginkan.
Akan tetapi, data menunjukkan bahwa kondisi PMK pada hewan sapi cukup mempengaruhi pelaksanaan ibadah kurban pada tahun ini.
Berdasarkan laporan yang diterima, jumlah total hewan kurban (sapi, kerbau, domba, dan kambing) tahun 2022 sebanyak 167.145 ekor.
Jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebanyak 219.536, terjadi penurunan penyembelihan hewan kurban sebanyak 24 persen.
Dari jumlah tersebut, hewan sapi yang disembelih sebanyak 46.800 ekor, atau menurun 31 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 68.167 ekor.
Namun hewan kurban domba, kambing, dan kerbau mengalami peningkatan meski dengan jumlah yang tidak cukup besar.
Pemotongan kurban untuk ternak Domba sebanyak 118.248 ekor (naik 2 persen), kambing 40.718 ekor (naik 18 persen), dan kerbau 631 ekor (naik 15 persen).