SATUJABAR, BANDUNG – Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau lokasi banjir di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Selasa (13/2/2024) siang.
Dari pantauan Penjabat Gubernur di lapangan, banjir di Kertajati merendam enam desa, yakni Desa Babakan dengan kondisi terkini genangan air sudah surut. Lalu Desa Kertajati, masih tergenang dengan ketinggian air 20 sentimeter.
Kemudian, Desa Palasah sudah surut. Desa Bantarjati 60 sentimeter. Desa Kertawinangun sudah surut, dan Desa Pakubeureum dengan tinggi muka air 20 sentimeter, dan masih terdapat beberapa rumah yang terendam.
“Saya dengan Pak Penjabat Bupati Majalengka, Pak Kapolres, dan Pak Dandim, memantau penanganan banjir yang terjadi di Majalengka,” ujarnya dilansir jabarprov.go.id.
Kondisi yang cukup dikhawatirkan adalah pada hari pencoblosan Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024). Banjir rupanya merendam 26 tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah tersebut.
Penjabat Gubernur pun sempat memonitoring sejumlah TPS, di antaranya TPS 004 dan TPS 005 di Desa Kertawinangun.
“Kami mengingatkan Pak Penjabat Bupati agar TPS jangan sampai terganggu karena besok pemilu dan sangat penting untuk masa depan kita sebagai sebuah bangsa, dan kita negara demokrasi,” kata Bey.
Untuk penanganan, sejumlah petugas BBWS Cimanuk- Cisanggarung melakukan penanganan darurat dengan memompa genangan di Jalan Provinsi Kadipaten – Jatitujuh depan Gerbang Tol Kertajati. Hasilnya banjir berangsur surut meski beberapa meter jalan masih terendam banjir.
SEBAB BANJIR
Banjir dipicu hujan deras dengan durasi lebih dari lima jam pada Ahad (11/2/2024) pukul 15.22 WIB yang mengakibatkan Sungai Cipelang meluap dan beberapa tanggulnya jebol.
Luapan ini kemudian mengakibatkan banjir di enam desa dengan ketinggian air 20 -100 sentimeter di Kecamatan Kertajati.
“Dari delapan tanggul yang jebol, sedang diperbaiki,” sebut Bey.
Selain di Kertajati, Majalengka, banjir juga merendam Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang yang berbatasan. Sebelumnya, Bey pun mengecek ke lokasi banjir Ujungjaya.
Bey menyebut saat ini perbaikan tanggul sedang dilakukan dan meminta agar cepat diselesaikan agar pemilu tidak terganggu.
“Pelaksanaan pemilu aman sudah diantisipasi Pak Bupati dan jajaran Forkopimda kalau hujan. Maka tanggul hari ini harus selesai, karena sudah dikerjakan dari kemarin,” ucapnya.
Sementara untuk antisipasi jangka panjang, Bey menyebut akan dibangun Bendung Cariang di kawasan Ujungjaya Sumedang, yang akan membendung Sungai Cipelang.
Bendung Cariang sebelumnya telah ada sejak tahun 1911 namun rusak selama kurang lebih dua tahun ke belakang akibat Sungai Cipelang yang dibendungnya kerap meluap dan mengakibatkan tanggul jebol.
“Ini kan sama dengan yang di Sumedang jadi akan dibangun Bendung Cariang, tapi ada proses jadi mungkin baru akan beres 2027. Sekarang sedang desain pada proses pembangunan, ada lelang segala macam, 2027 baru beres,” katanya.
Sementara itu, dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka, total sebanyak 2.145 bangunan terendam, terdiri dari 2.131 unit rumah, tujuh unit sekolah, dan tujuh tempat badah.
Tak cuma itu, seluas 715 hektare sawah ikut terendam, satu akses jalan terendam, dan 12 titik tanggul jebol. Banjir juga berdampak pada 6.841 jiwa, dari 2.723 KK.
Sementara prakiraan kerusakan dan kerugian yakni kerugian diprediksi sebesar Rp4 miliar dan kerusakan Rp1,7 miliar.
“Untuk rumah -rumah sudah surut, untuk sawah juga akan ada bantuan benih dari Pemkab Majalengka,” kata Bey.
Sejalan itu, pendataan kerusakan masih terus diupayakan. Untuk itu, BPBD Majalengka melakukan assesment dan penanganan darurat di lokasi bencana, dan juga dilakukan pembersihan saluran air yang tersumbat sampah, hingga monitoring debit air di titik tanggul.
Selain banjir, terdapat pula bencana alam lainnya di Majalengka, yakni tanah longsor di Desa Sukamanah, Kecamatan Banjaran. Ini pun tidak luput dari perhatian Pemdaprov Jabar.