BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung resmi membuka Pendopo Kota Bandung sebagai ruang ekspresi baru bagi musisi lokal. Inisiatif ini digagas oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang menetapkan setiap hari Rabu sebagai jadwal rutin untuk musisi tampil dan berkarya di Pendopo.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari para pelaku seni. Salah satunya datang dari tokoh komunitas musik, Erlan, yang menyebut kebijakan ini sebagai terobosan penting dalam mendukung kreativitas masyarakat.
“Kebijakan Pak Wali Kota untuk menyediakan ruang berkarya di Pendopo setiap hari Rabu adalah terobosan yang sangat bagus. Di Bandung ini banyak orang kreatif, tetapi selama ini kurang memiliki sarana untuk mengekspresikan karya mereka,” ujar Erlan saat ditemui di acara musik yang digelar Rabu malam (11/6).
Menurutnya, program ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandung memperkuat ekosistem seni dan budaya, khususnya di bidang musik. Ia juga menyampaikan harapan agar fasilitas kesenian di Kota Bandung dapat terus ditingkatkan.
“Kami berharap ke depan ekosistem musik di Kota Bandung semakin maju. Selama ini kita belum punya gedung kesenian yang benar-benar bisa dimanfaatkan untuk konser besar,” katanya.
Erlan juga menambahkan pentingnya peran kafe dan ruang publik lainnya dalam memfasilitasi pertunjukan musik lokal. “Kami juga berharap kafe-kafe di Bandung bisa lebih aktif mengundang musisi tampil, seperti masa keemasan musik Bandung di era 80-an dan 90-an,” tambahnya.
Acara yang digelar di Pendopo malam itu turut dimeriahkan oleh penampilan musisi dan band lokal, seperti Wachdach, Loolo, Kalee Kusimadireja, dan TKPL. Kegiatan ini diselenggarakan oleh komunitas seni Titik Koempul, yang dikenal aktif menghidupkan ruang-ruang publik kreatif di Bandung.
Tak hanya mendapat antusias dari warga lokal, acara ini juga menjadi momen istimewa karena turut dihadiri tamu dari Fort Worth, Amerika Serikat, yang tengah melakukan kunjungan budaya ke Kota Bandung.
Dengan dibukanya Pendopo sebagai ruang terbuka seni, Pemkot Bandung menunjukkan komitmennya dalam menghidupkan kembali denyut kreatif kota, sekaligus menjadikan Bandung sebagai panggung yang ramah bagi talenta-talenta lokal.