BANDUNG – Kiriman sampah dari Kota Bandung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti mengalami penurunan signifikan, dari semula 172 ritase per hari menjadi 158 ritase. Penurunan ini disampaikan oleh Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M. Attauriq, dalam keterangan persnya pada Selasa, 12 November 2024.
Eric mengungkapkan, hingga akhir November 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berupaya keras untuk menurunkan ritase kiriman sampah ke TPA Sarimukti lebih lanjut, dengan target mencapai 140 ritase per hari. Hal ini berarti, sekitar 18 rit sampah lagi harus ditekan agar tercapai target tersebut.
“Alhamdulillah, per 1 November, Kota Bandung berhasil menekan ritase kiriman sampah ke TPA Sarimukti dari 172 menjadi 158 rit. Kami optimis, dengan upaya yang terus dilakukan, ritase kiriman sampah bisa turun hingga 140 rit pada akhir bulan ini,” ujar Eric seperti dikabarkan Humas Pemkot Bandung.
Menurutnya, pengurangan ritase pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti merupakan target jangka pendek Pemkot Bandung. Namun, Eric juga menekankan bahwa upaya penanganan sampah di Kota Bandung akan dilakukan secara berkelanjutan dengan solusi-solusi yang lebih permanen.
Sebagai bagian dari target jangka menengah, Pemkot Bandung juga sedang mempersiapkan pengoperasian tiga Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di Nyengseret, Tegalega, dan Batununggal. Eric menyebutkan, TPST di Nyengseret dan Tegalega merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian, sementara TPST Batununggal mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. TPST ini diharapkan dapat mulai diujicoba pada bulan Desember mendatang.
“TPST di Nyengseret dan Tegalega akan menjadi solusi pengelolaan sampah yang lebih baik. Sedangkan Batununggal, yang juga mendukung upaya pengelolaan sampah, akan memperkuat sistem ini,” tambah Eric.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, dalam beberapa kesempatan menyatakan pentingnya perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah. “Yang perlu kita fokuskan bukan hanya membuang sampah, tetapi juga mengelola sampah dengan cara yang lebih efektif. Target jangka panjang kami adalah menjadikan Bandung sebagai kota nol sampah,” ungkap Koswara.
Koswara juga menyampaikan optimisme terkait pencapaian ini, mengingat kesuksesan yang telah tercapai di tingkat kewilayahan, terutama pada masa darurat sampah tahun 2023. “Dengan adanya cerita sukses di 383 RW yang bebas sampah, saya yakin kita bisa menekan ritase kiriman sampah hingga titik terendah,” tambahnya penuh percaya diri.
Pemkot Bandung terus berkomitmen untuk mengatasi permasalahan sampah dengan berbagai langkah strategis yang tidak hanya fokus pada pengurangan volume sampah, tetapi juga pada peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.