Berita

Pemkot Bandung Targetkan Pengurangan Ritase Sampah ke TPA Sarimukti hingga 140 Rit per Hari

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sebanyak 140 rit per hari, menurun dari rata-rata 171,82 rit.

Target ini diproyeksikan rampung pada November 2024 sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Bandung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudi Prayudi, menyatakan bahwa salah satu skema yang akan diterapkan adalah menekan ritase sampah dari tingkat kewilayahan yang digabung dalam Satuan Wilayah Kerja (SWK).

Data DLH menunjukkan ritase sampah di tiap SWK berbeda-beda, dengan rincian sebagai berikut:

SWK Bojonagara: 35,88 rit/hari

SWK Cibeunying: 51,89 rit/hari

SWK Tegallega: 33,67 rit/hari

SWK Karees: 36,41 rit/hari

SWK Kordoba: 25,88 rit/hari

SWK Ubermanik: 31,23 rit/hari

“Kami berupaya menerapkan pengurangan hingga 140 rit per hari,” ujar Dudi saat Rapat Optimalisasi Pengelolaan Sampah Mandiri di Kewilayahan, Kamis (17/10/2024).

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bandung, Asep Gufron, menambahkan bahwa komitmen pengurangan ritase sampah ke TPA Sarimukti telah terjalin antara Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar. Ia menekankan bahwa unsur kewilayahan memiliki peran strategis dalam mencapai target ini.

Rapat tersebut bertujuan membangun komitmen aparat kewilayahan (Camat dan Lurah) terkait penanganan sampah terpadu di 30 kecamatan. Beberapa harapan dari kegiatan ini adalah:

Aparat kewilayahan dapat melakukan pengolahan sampah sesuai kondisi wilayah.

Meningkatkan optimalisasi rumah magot.

Mencegah penumpukan sampah di jalan-jalan protokol atau pemukiman.

Terciptanya komitmen pengolahan sampah di level keluarga.

“Kita perlu mengawasi dan membentuk tim pengawasan di titik-titik rawan penumpukan sampah,” pesan Asep.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, mendorong langkah lebih jauh dalam pengelolaan sampah, yakni proses pengolahan sampah itu sendiri. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Bandung sebagai kota nol sampah.

“Yang perlu kita pikirkan bukan hanya membuang sampah, tetapi juga mengelola sampah,” pesan Koswara. Ia optimis, dengan melihat keberhasilan di tingkat kewilayahan pada masa darurat sampah tahun 2023, target menekan ritase kiriman sampah dapat tercapai.

“Pasti bisa. Sukses story-nya sudah ada, dan 383 RW di Kota Bandung sudah bebas sampah,” tuturnya penuh keyakinan.

Editor

Recent Posts

Real Madrid Raih Empat Kemenangan Beruntun La Liga

SATUJABAR, BANDUNG – Real Madrid kokoh di puncak klamesen La Liga 2025/2026 hingga pekan ke-empat…

4 jam ago

Indonesia Gagal Tempatkan Wakilnya di Final Hong Kong Open 2025

SATUJABAR, HONG KONG – Indonesia gagal tempatkan wakilnya di putaran final Hong Kong Open 2025.…

4 jam ago

Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi untuk Percepat Program Pembangunan

SATUJABAR, JAKARTA – Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempercepat pelaksanaan program-program pembangunan nasional melalui peluncuran berbagai…

4 jam ago

Indonesia Dukung Deklarasi Mpumalanga untuk Majukan Pariwisata Global yang Inklusif dan Berkelanjutan

MPUMALANGA, AFRIKA SELATAN – Indonesia menyatakan dukungannya terhadap Mpumalanga Declaration, hasil dari pertemuan G20 Tourism…

4 jam ago

Menteri Ekraf: Indonesia Design Week 2025 Jadi Motor Pertumbuhan Kreator Nasional

SATUJABAR, TANGERANG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa industri…

5 jam ago

Bupati Sumedang Lepas Kontingen POPDA dan PEPARDA di Peringatan HAORNAS 2025

SATUJABAR, SUMEDANG – Kontingen Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) dan Pekan Paralimpik Daerah (PEPARDA) Kabupaten…

5 jam ago

This website uses cookies.