SATUJABAR, BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali menyediakan ruang publik bagi masyarakat sebagai solusi atas permasalahan banjir yang kerap terjadi di daerah Gedebage.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meresmikan Landscape Kolam Retensi Gedebage pada Kamis, 2 Maret 2023.
Kolam retensi ini melibatkan beragam sektor, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), pihak swasta, dan stakeholder lainnya.
Menurut Yana, fungsi kolam retensi sudah diresmikan penggunaannya dan sudah mengurangi titik genangan air yang biasa terjadi di Gedebage.
Selain itu, ia juga berharap dengan dibangunnya landscape untuk ruang publik, masyarakat bisa ikut menjaga fungsi dari kolam retensi.
Rencananya tahun ini, Pemkot Bandung akan menambah kolam retensi dan menyelesaikan titik banjir di daerah Cibaduyut.
Dilansir situs Pemkot Bandung, hingga saat ini, total kolam retensi yang sudah dibangun oleh Pemkot Bandung adalah 9 unit dan 12 rumah pompa.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menjelaskan bahwa simpang Gedebage sudah menjadi langganan banjir sejak 15 tahun yang lalu.
Upaya yang telah dilakukan antara lain, membuat rumah pompa bersama Summarecon pada tahun 2016, dibuat rumah pompa di perumahan Pinus pada tahun 2017, dan dibangun kolam retensi pada tahun 2020.
Kapasitas volume Kolam Retensi Gedebage mencapai 5.425 meter kubik, dengan kedalaman 3,5 meter, dan luasnya 1.550 meter persegi.
Kapasitas rumah pompanya ada 3 pompa dengan kemampuan satu pompanya itu 150 liter per detik, sehingga satu rumah pompa memiliki kemampuan 450 liter per detik.
Didi menambahkan bahwa tahun ini akan ada peninggian dan pendalaman sungai, namun masih menunggu pelelangan. Selain itu, ke depan akan dibangun juga rumah pompa lainnya. Total luas sekaligus ruang publiknya sekitar 7.000-an meter persegi.
Dengan adanya kolam retensi dan program lainnya untuk menyelesaikan permasalah banjir, diharapkan genangan yang biasanya berhari-hari akan surut dalam hitungan jam.