BANDUNG: Pemilu 2024 diharapkan penyelenggaraanya berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak menelan korban seperti tahun 2019.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang usai rapat bersama KPU dan Bawaslu di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa, (21/9/2022).
Dikutip situs DPR, dia mengatakan penambahan anggaran KPU dan Bawaslu itu dilakukan berdasarkan pembahasan mendalam.
Sebelumnya, Komisi II menyetujui penambahan anggaran Rp7,86 triliun kepada KPU dan Rp6,06 triliun kepada Bawaslu.
“Penambahan anggaran disetujui dengan tujuan peristiwa miris pada Pemilu 2019 tidak terulang lagi, jangan ada korba jiwa lagi, apalagi petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia akibat kelelahan,” katanya.
Menurutnya, anggaran pemilu yang minimalis sangat berpengaruh meningkatkan risiko pada pelaksanaan Pemilu 2024.
Pelaksanaan dilakukan serentak menggelar pemilihan presiden dan pemilihan legislatif, serta pemilihan kepala daerah di tahun yang sama.
Kenaikan anggaran diharapkan menutup risiko petugas pemilu jatuh sakit bahkan meninggal dunia akibat kelelahan.
Pada Pemilu 2019 lalu, diketahui ada 894 petugas Pemilu meninggal dunia dan 5.175 petugas Pemilu mengalami sakit.
“KPU dan Bawaslu inikan bekerja berbasis anggaran, jadi kinerja itu berbasis anggaran. Tentu ketika anggarannya minim, maka kinerjanya juga tidak maksimal dan akan sangat berisiko juga tentunya dengan hasil demokrasi kita,” ucap politisi PDI-Perjuangan ini.