DEPOK – Momen peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 turut ditandai dengan hadirnya babak baru dalam pengembangan infrastruktur ekonomi rakyat. Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Pemerintah Kota Depok meresmikan Pasar Citayem, sebuah pasar modern yang dibangun di atas semangat kolaborasi lintas wilayah.
Peresmian dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, mewakili Bupati Bogor Rudy Susmanto, Minggu (17/8). Acara tersebut digelar meriah di lokasi pasar yang kini berdiri megah di perbatasan antara dua daerah.
Dalam sambutannya, Sekda Ajat menyampaikan bahwa kehadiran Pasar Citayem diharapkan bukan hanya menjadi pusat perdagangan baru, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sekitar.
“Pasar ini harus menjadi contoh pengelolaan pasar modern yang tertata, bersih, dan nyaman. Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama semua pihak yang telah mewujudkannya,” ujar Ajat.
Pasar Citayem dikelola langsung oleh PD Pasar Tohaga, dan digadang-gadang sebagai salah satu proyek pasar terbaik di wilayah Bogor-Depok. Ajat pun mengajak seluruh pedagang dan warga untuk menjaga fasilitas bersama-sama dan menjadikan pasar sebagai jantung perekonomian lokal.
Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan, menjelaskan bahwa pasar ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 5.000 meter persegi, dengan total luas bangunan mencapai 7.700 meter persegi. Pasar ini memiliki 730 unit los dan kios, dengan 294 pedagang sudah mulai berjualan.
“Masih ada sekitar 100 kios kosong. Kami mengajak pedagang yang masih di luar, terutama yang berjualan di pinggir jalan, untuk bergabung di sini agar lebih tertib dan nyaman,” kata Haris.
Ia menambahkan, Pasar Citayem memiliki keunikan tersendiri karena terletak di dua wilayah administrasi: Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Pasar ini merupakan bukti nyata bahwa kolaborasi antardaerah dapat menghasilkan perubahan nyata, dari pasar kumuh menjadi pasar modern yang representatif.
Dukungan juga datang dari berbagai pihak, termasuk perwakilan DPD RI, Alfiansyah, yang menegaskan bahwa keberadaan pasar merupakan langkah tepat dalam penguatan ekonomi rakyat di tengah tantangan efisiensi dan kebutuhan fasilitas yang layak.
“Pasar ini bukan hanya tempat transaksi, tapi juga ruang pertemuan ekonomi rakyat. Dengan pengelolaan yang baik, efeknya bisa luar biasa terhadap kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Dengan peresmian ini, Pasar Citayem diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai pusat aktivitas jual-beli, tapi juga menjadi simbol wajah baru pembangunan ekonomi rakyat berbasis kolaborasi daerah. Tantangannya kini adalah menjaga pasar tetap hidup, tertib, dan menguntungkan semua pihak—dari pedagang hingga pembeli.