• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Senin, 9 Juni 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Panen Raya Musim Gadu 2, Harga Gabah Anjlok Di Titik Terendah Rp 6.300 per Kg

Editor
Senin, 21 Oktober 2024 - 10:26
Buruh panen padi menghitung gabah hasil panen di Blok Ki Buyut Depong, Desa Terusan, Kecamatan Sidang, Kabupaten Indramayu. (Foto: Satujabar.com)

Buruh panen padi menghitung gabah hasil panen di Blok Ki Buyut Depong, Desa Terusan, Kecamatan Sidang, Kabupaten Indramayu. (Foto: Satujabar.com)

Meski tidak merugi secara usahataninya, tapi keuntungan yang diperoleh petani sangat tipis.

SATUJABAR, INDRAMAYU — Panan raya musim tanam gadu 2, kini tengah berlangsung di centra produksi padi Kabupaten Indramayu. Ironisnya, para petani di daerah ini tidak bisa menikmati harga gabah yang bagus. Pasalnya, harga gabah saat ini mengalami penurunan signifikan hingga hanya mencapai Rp 6.300 per kg gabah kering panen (GKP).

Panen padi musim tanam gadu 2 di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Indramayu. (Dok. Satujabar.com)

“Padahal, sebelum panen raya kali ini berlangsung, harga gabah cukup tinggi Rp 73.000 per kg GKP. Namun, saat ini hanya dikisaran Rp 6.200-Rp 6.300 per kg GKP,” ujar Supendi petani di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu saat ditermui Satujabar.com, Senin (21/10/2024).

Dikatakan Mang Gendut, dengan harga terendah itu, maka petani kehilangan untung Rp 1.000 per kg GKP. Artinya, petani hanya mendapat keuntungan sangat tipis dari usahataninya itu.

“Meski tidak merugi, tapi keuntungannya sangat tipis sekali. Ini jika dihitung dari biaya usahatani secara keseluruhan,” ungkapnya.

Di sisi lain, kata petani lainnya Darlan, menghadapi panen raya gadu kedua ini, petani sulit menjual gabahnya. Ini, kata dia, karena para tengkulak tidak mampu membeli gabah petani yang tengah melimpah.

“Selain itu, saat ini juga sedang ramai musim hajatan dimana orang-orang kampung yang menggelar hajatan ‘menarik’ kembali pemberian yang diberikan kepada pemilik hajat,” ujarnya.

Beras yang dikumpulkan pemilik hajat itu, kata Darlan, kemudian dijual kembali kepada tengkulak. “Hal ini lah yang menyebabkan tengkulak saat ini sulit dicari dan akhirnya gabah masih menumpuk,” ujarnya.

Untuk itu, para petani berharap agar Bulog segera menyerap gabah tersebut. Ini agar para petani dapat memiliki modal kembali untuk usahataninya di musim rendengan. (yul)

Tags: harga gabah anjlokmusim gadu 2panen raya

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.