BANDUNG – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengingatkan Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung (PEPB) untuk terus memperkuat kerjasama dengan badan usaha guna menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang pertambangan dan energi.
Dalam sambutannya pada acara Dies Natalis Ke-5 dan wisuda DIII/Diploma Tiga PEP Bandung, Kamis (8/8), Arifin menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam menghadapi berbagai isu di sektor ESDM, khususnya minerba.
“Kehadiran perwakilan perusahaan pertambangan dalam acara wisuda ini merupakan wujud kesadaran kita akan pentingnya menyelaraskan pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” ujar Arifin.
Ia menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang hadir merupakan mitra PEP Bandung dalam berbagai aspek, mulai dari pemberian beasiswa, tempat magang, hingga penyerapan lulusan untuk bekerja.
Arifin menyebutkan bahwa kolaborasi antara PEP Bandung dan DUDI harus terus ditingkatkan.
“Banyak isu di sektor ESDM, khususnya minerba, yang memerlukan kontribusi dari hasil kolaborasi ini,” tambahnya melalui siaran pers.
Ia juga mengingatkan pentingnya membina dan mengembangkan ekosistem kemitraan vokasi, yang melibatkan pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan DUDI.
PEP Bandung, menurut Arifin, telah menunjukkan komitmennya sebagai kampus inklusif, dengan peserta didik dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Ke depan, PEP Bandung bersama perusahaan pertambangan diharapkan dapat menjangkau lebih banyak wilayah untuk menemukan dan mengembangkan potensi sumber daya manusia di bidang geologi, pertambangan, dan metalurgi.
Mengakhiri sambutannya, Arifin mengajak PEP Bandung untuk turut berkontribusi dalam isu transisi energi berkelanjutan dan pembangunan energi rendah karbon.
“Dampak perubahan iklim semakin nyata dan mempengaruhi pembangunan lokal serta global. Lulusan PEP Bandung harus siap menghadapi ekosistem Net Zero Emissions dan memberikan kontribusi positif,” tutup Arifin.