BANDUNG – Pemerintah Indonesia mendorong sektor pariwisata sebagai salah satu pilar penting dalam memperkuat fondasi ekonomi, sosial, dan budaya di tengah ketidakpastian global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pariwisata memiliki peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat ekonomi nasional.
Hal ini disampaikan Menko Airlangga saat membuka The 37th Joint Meeting of the United Nations (UN) Tourism Commission for East Asia and the Pacific, and the UN Tourism Commission for South Asia di Jakarta, Selasa (15/4).
“Sudah saatnya kita mengadakan pertemuan tentang pariwisata yang dapat mengurangi dampak ketidakpastian global. Perjalanan kini lebih mudah diakses, dan ini membawa dampak transformasional bagi perkembangan sektor pariwisata dunia,” ujar Airlangga dalam sambutannya.
Pada tahun 2024, sektor pariwisata Indonesia mencatatkan pencapaian signifikan dengan kedatangan lebih dari 13 juta wisatawan mancanegara dan menyumbang USD 16,7 miliar dalam bentuk devisa negara. Selain itu, sektor ini juga menciptakan lapangan kerja bagi hampir 25 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.
Menko Airlangga juga menyoroti tantangan global seperti tarif baru dari Amerika Serikat, yang menurutnya dapat mengganggu rantai pasok internasional dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Dalam konteks ini, sektor pariwisata dinilai dapat menjadi penyeimbang yang kuat.
“Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis masyarakat lokal, termasuk melalui program pariwisata desa dan transformasi destinasi wisata dari model massal ke model yang lebih inklusif dan lestari,” tegasnya.
Dalam forum tersebut, Menko Airlangga juga menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama internasional di sektor pariwisata. Ia menekankan pentingnya kolaborasi yang saling menguntungkan untuk memperkuat ketahanan dan kesejahteraan global.
“Pariwisata bukan hanya memberikan manfaat ekonomi, tapi juga sosial dan budaya. Mari gunakan forum ini untuk mendorong kolaborasi, mempromosikan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan memperkuat kerja sama lintas negara,” kata Airlangga.
Menutup sambutannya, Airlangga juga mengajak seluruh delegasi menikmati kekayaan kuliner Indonesia serta mengenal lebih dekat berbagai produk unggulan nasional, sebagai bagian dari upaya mempromosikan pariwisata berbasis kekayaan lokal.
Turut hadir dalam acara ini, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Sekretaris Jenderal UN Tourism Zurab Pololikashvili, Chair of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific Esperanza Christina Garcia Frasco, serta Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin.