SATUJABAR, JAKARTA – Produk UMKM Indonesia didorong makin keren. Menteri Perdagangan Budi Santoso resmi meluncurkan Program Penguatan Branding dan Kemasan bagi UMKM Produk Pangan, Rabu (20/8) di Kantor Kemendag, Jakarta. Program ini digelar selama tiga hari (20–22 Agustus) dan diikuti oleh 300 pelaku UMKM pangan pilihan dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Mendag menekankan pentingnya branding dan kemasan sebagai “wajah” produk di pasar.
“Merek itu kunci! Konsumen bisa percaya dan memilih produk karena branding yang kuat dan kemasan yang menarik. Ini yang akan kita bantu tingkatkan untuk UMKM pangan lokal kita,” ujar Budi Santoso melalui keterangan resmi.
Program ini menjadi bagian dari langkah nyata Kemendag dalam mendorong UMKM lokal naik kelas dan mampu bersaing di pasar domestik maupun ekspor.
Tak hanya teori, hasilnya sudah nyata. Beberapa UMKM binaan program ini bahkan sudah berhasil masuk ke gerai-gerai ritel modern seperti Hero dan toko oleh-oleh di bandara. Mendag pun sempat meninjau langsung produk-produk UMKM yang kini tampil lebih profesional dan menarik.
“Kami ingin UMKM Indonesia siap tampil di rak-rak toko besar, bahkan bisa go global. Branding dan kemasan bukan cuma soal desain, tapi soal kepercayaan dan daya saing,” tambahnya.
Tak berhenti sampai di sini, Kemendag juga mengajak UMKM untuk memanfaatkan program-program strategis lain, seperti Pameran Pangan Nusa 2025, program kemitraan dengan ritel modern, business matching, hingga penghargaan Pangan Award.
Acara peluncuran ini juga dihadiri para pejabat tinggi Kemendag dan perwakilan HIPPINDO serta Kementerian UMKM, yang turut mendukung penuh semangat UMKM pangan lokal untuk semakin bersinar.
Dengan kemasan makin keren dan branding makin kuat, UMKM pangan Indonesia siap menembus pasar global.