BANDUNG – Mata air yang tak pernah surut di Sumedang meski kemarau tersebar di wilayah Desa Nagrak, Kecamatan Buahdua. Desa yang ada di kaki Gunung Tampomas Sumedang.
Jumlahnya mencapai belasan sumber mata, empat di antaranya memiliki debit air yang cukup besar, yakni Mata Air Cigempol, Cibeusi, Cisumur, dan Cipalayangan.
Sekertaris Desa Nagrak Hendra Juanda menuturkan, salah satu sumber mata air yang sangat bermanfaat bagi warga adalah Mata Air Cigempol, yang terletak di areal persawahan Dusun Jemo tak jauh dari jalan poros Desa Nagrak-Cibitung.
“Mata Air Cigempol ini sangat bermanfaat buat warga, karena selain bisa dikonsumsi juga jadi sumber air sawah warga,” kata Hendra, Sabtu (11/5/2024) dilansir sumedangkab.go.id.
Dikatakan, mata air Cigempol belum pernah surut walaupun musim kemarau panjang.
Mata Air Cigempol juga mengairi sekira 20 hektare sawah, sehingga dalam setahun bisa 3 kali panen.
“Kemungkinan sumber mata air itu sudah lebih dari 100 tahun, sebab orang paling sepuh di sini yang umurnya sudah 90 tahun katanya sudah ada waktu dia kecil. Sampai sekarang mata air Cigempol belum pernah kering, walaupun kemarau panjang,” ujarnya.
MANFAAT
Kepala Dusun Jemo Dedi Supriadi mengatakan, saat musim kemarau banyak warga yang datang ke mata air Cigempol untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Bahkan banyak juga warga yang datang untuk mencuci dan mandi di sana. Beberapa warga juga mengulur pipa ke mata air Cigempol untuk keperluan rumah tangga.
“Kalau kemarau di sini pasti ramai warga dari Desa Nagrak dan dari Cibitung, dari sore kadang sampai malam itu ngantri, ada yang ngambil air ada yang mandi ada yang nyuci pakaian,” tuturnya.
Untuk menjaga Mata Air Cigempol Pemerintah Desa Nagrak telah membangun tembok disekitar mata air, dan membuat pancuran untuk warga yang mandi atau mencuci.
Selain itu juga dipasang fasilitas lampu listrik untuk menerangi warga yang datang pada malam hari.