BANDUNG – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa membangun tim nasional Indonesia yang kuat memerlukan investasi finansial yang signifikan.
Untuk itu, PSSI tetap membuka peluang bagi pihak swasta atau sponsor besar yang ingin berkontribusi dalam memajukan sepak bola Indonesia.
Dalam pernyataannya setelah menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PSSI melalui PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) dan Bank Mandiri sebagai Presenting Partner, Erick Thohir mengatakan,
“Dasar bagi PSSI adalah terus berkomitmen untuk tidak bergantung pada pendanaan pemerintah. Alhamdulillah, kami telah mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp 120 miliar untuk persiapan training camp jangka panjang timnas U-17, U-20 putri, senior, dan lainnya. Namun, dengan kebutuhan sekitar Rp 500 hingga 800 miliar per tahun untuk timnas saja, kami harus terbuka kepada sponsor. Saya mengapresiasi perhatian Bank Mandiri yang kini menjadi bagian penting dari timnas sepak bola kita.”
Penandatanganan kesepakatan dukungan penuh dari Bank Mandiri juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, Direktur Utama PT GSI, Marsal Masita, dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Erick Thohir menambahkan bahwa dukungan maksimal dari berbagai pihak adalah sebuah kewajiban untuk memastikan performa tim nasional yang optimal.
“Misalnya, saat timnas melawan Bahrain dan China di Kualifikasi Piala Dunia mendatang. Dengan jarak tempuh antar negara yang jauh dan jadwal pertandingan yang ketat, PSSI harus mencarter pesawat. Ini bukan kemewahan. Penerbangan khusus diperlukan untuk menghindari kelelahan pemain dan cedera. Untuk hal-hal seperti ini, kami harus mengandalkan sponsor atau pihak swasta, karena tidak mungkin semua biaya ditanggung oleh pemerintah,” jelasnya.
Timnas Indonesia akan segera melakoni pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga melawan Arab Saudi pada 5 September dan Australia pada 10 September. Pertandingan melawan Australia akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.