• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Minggu, 12 Oktober 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Kemenbud Gelar Konferensi Musik Indonesia 2025: Satukan Nada, Majukan Ekosistem Musik Nasional

Editor
Jumat, 10 Oktober 2025 - 06:08
(Foto: Humas Kemenbud)

(Foto: Humas Kemenbud)

SATUJABAR, JAKARTA — Derap langkah para musisi, pelaku industri, dan tokoh budaya terdengar di lobi The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Rabu pagi. Di tempat inilah, untuk empat hari ke depan, ratusan insan musik dari seluruh penjuru negeri berkumpul dalam Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025. Gelaran ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan momentum penting untuk menjadikan musik sebagai “engine of growth” — penggerak ekonomi, budaya, dan diplomasi Indonesia.

Dengan tema “Satu Nada Dasar”, KMI 2025 menghadirkan lebih dari 700 peserta: mulai dari musisi, pencipta lagu, promotor, label rekaman, regulator, hingga perwakilan pemerintah. Mereka datang membawa satu tujuan: merumuskan arah masa depan ekosistem musik Indonesia secara kolektif.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon membuka konferensi dengan nada optimistis.

“Musik Indonesia hari ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Indonesia memiliki potensi besar,” tegasnya melalui keterangan resmi.

“Dalam masa pembangunan, musik hadir sebagai kekuatan pemersatu, pendidikan, bahkan penggerak ekonomi. Tahun 2025 ini, pendapatan pasar musik digital Indonesia diproyeksikan mencapai 231,64 juta USD dan terus tumbuh hingga 276 juta USD pada 2030.”

Fadli menekankan, konferensi ini bukan hanya soal diskusi teknis, tapi juga upaya membangun musik sebagai infrastruktur kebudayaan yang kokoh dan berkelanjutan. Ia ingin memastikan kebijakan musik ke depan berpihak pada pelaku industri, membuka ruang diplomasi budaya ke panggung global, dan meningkatkan kesejahteraan musisi.

 

Pembukaan Simbolik: Kolaborasi Nada Nusantara

Momen pembukaan berlangsung meriah. Menteri Kebudayaan Fadli Zon bersama Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha, Wamen Parekraf Ni Luh Puspa, Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, serta perwakilan DPR RI dan sejumlah pejabat membunyikan alat musik tradisional — tifa, rebana, dan angklung — sebagai simbol penyatuan harmoni. Suara-suara khas Nusantara berpadu menggambarkan semangat kolaborasi lintas sektor untuk kemajuan musik Indonesia.

Komitmen ini, menurut Fadli, sejalan dengan arah Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menempatkan kreativitas sebagai motor penggerak pembangunan dan penguatan jati diri nasional.

 

Mengenang Semangat Bung Glenn

Wamenbud Giring Ganesha membawa suasana menjadi hangat dengan mengenang kiprah Glenn Fredly, sosok penting dalam sejarah KMI.

“Bung Glenn melakukan hal bersejarah pada 2018 di Ambon. Ia mempertemukan seluruh ekosistem musik, berdiskusi dengan cinta dan jiwa. Kini, kita melanjutkan perjuangannya,” ujar Giring.

Senada, Raffi Ahmad menyampaikan pentingnya melanjutkan legacy Glenn.

“Musik adalah suara hati rakyat. Sekarang saatnya kita meneruskan perjuangan Bung Glenn,” katanya.

Sebagai bentuk penghormatan, lagu-lagu ikonik Glenn Fredly dibawakan oleh The Bakucakar, Barry Likumahuwa, dan Mutia Ayu. Suasana haru menyelimuti ruangan ketika lirik-lirik Glenn menggema — seolah mengingatkan semua bahwa musik bukan sekadar bunyi, melainkan warisan.

 

Musik sebagai Infrastruktur Budaya dan Ekonomi

KMI 2025 juga menjadi wadah strategis memperkuat sinergi lintas kementerian, lembaga, dan pelaku industri. Perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan, Komunikasi dan Digital, serta Imigrasi turut hadir, bersama perwakilan YouTube, Spotify, asosiasi musik nasional, perguruan tinggi seni, serta komunitas budaya dari berbagai daerah.

Melalui forum ini, Kementerian Kebudayaan berupaya memastikan musik tidak hanya tumbuh di ruang digital, tetapi juga tetap berdetak di panggung nyata, di tangan para pekerja musik yang berkarya dengan sepenuh hati.

 

Langkah Bersama Menuju Masa Depan Musik Indonesia

Menutup sambutannya, Fadli Zon mengajak semua pihak untuk memperkuat kolaborasi.

“Melalui Satu Nada Dasar, mari kita perkuat komitmen, perluas kerja sama, dan pastikan musik Indonesia terus hidup — di panggung nasional, ruang digital, dan hati masyarakat dunia,” ujarnya.

KMI 2025 menjadi babak baru dalam perjalanan musik Indonesia. Dari Ambon (2018), Bandung (2019), hingga Jakarta (2025) — semangatnya tetap sama: musik sebagai kekuatan pemersatu dan penggerak bangsa.

Tags: fadli zonkemenbudkonferensi musik indonesia

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.