Usai cekcok, pelaku keluar dari rumah dan terlihat api yang membesar dari kamar bagian belakang.
CIREBON — Kelakuan anak ini tidak patut dan jangan ditiru. Betapa tidak, ketika permintaannya dibelikan sepeda motor ditolak, dia malah membakar rumah orang tuanya sendiri di Desa Gombang Rt 19 RW 05, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Selasa (5/11/2024).
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. pelaku mencoba melarikan diri pada saat kejadian. Namun, pelaku berhasil diamankan oleh warga setempat yang juga merupakan anggota Polsek Weru.
Kabid Pemadaman Penyelamatan, dan Sarana Prasarana (PPSP) Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, Eno Sujana mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya kebakaran itu pukul 10.41 WIB. Saat tiba di lokasi, terlihat api masih besar sehingga pihaknya langsung melakukan pemadaman.
‘’Rumah ada di tengah permukiman padat, maka juga kami kerahkan juga unit pancar dari Sektor Palimanan dan unit suply dari Sektor Sumber untuk mengantisipasi agar api jangan merambat ke lokasi lainnya,’’ kata Eno.
Dia menjelaskan, rumah yang terbakar adalah rumah semi permanen yang terbuat dari triplek, termasuk perabot yang ada di dalamnya. Butuh waktu sekitar satu jam bagi petugas untuk memadamkan kobaran api dan melakukan pendinginan.
‘’Untuk penyebab kebakaran, diduga sengaja dibakar oleh anak dari pemilik rumah,’’ kata Eno.
Di mengungkapkan, berdasarkan informasi dari saksi-saksi di lapangan, sebelum kebakaran itu terjadi, sempat terjadi cekcok antara pelaku, RJ (21) dengan ayahnya.
Pengakuan dari saksi-saksi, katanya, pelaku minta sepeda motor tapi tidak dituruti. “Karena sudah beberapa kali dituruti, selalu dimodifikasi, lalu minta motor dan minta motor lagi,’’ ucap Eno.
Setelah cekcok tersebut, pelaku keluar dari rumah dan terlihat api yang membesar dari kamar yang terletak di bagian belakang rumah. Diduga api berasal dari sprei dan kasur yang kemudian menjalar ke dinding yang terbuat dari triplek hingga menghanguskan seluruh isi rumah.
Salah seorang tetangga korban, Haris, mengaku mengetahui terjadinya kebakaran itu setelah api membesar. Dia juga mendengar ada yang berteriak minta tolong. ‘’Ya panik karena ini kan permukiman padat, di dekatnya juga ada gudang tripleks,’’ tutur Haris.
Haris pun langsung melaporkan kebakaran itu ke pihak aparat desa. Dia juga berupaya membantu upaya pemadaman bersama warga lainnya dengan alat seadanya. (yul)