SATUJABAR, Iran — Garda Revolusi Iran (IRGC) baru-baru ini mengancam akan menghancurkan Israel di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah Timur Tengah.
Pada Rabu pagi, 2 Oktober 2024, Iran mengumumkan bahwa serangan rudalnya terhadap Israel telah selesai, kecuali ada provokasi lebih lanjut. Serangan ini melibatkan lebih dari 180 rudal balistik, yang dijelaskan sebagai tindakan defensif oleh Iran.
Iran mengklaim bahwa serangan rudalnya terhadap Israel tidak melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Bila rezim Zionis bereaksi terhadap operasi Iran, mereka akan berhadapan dengan serangan mematikan,” ucap Garda Revolusi Iran pada kantor berita FARS.
Israel dan Amerika Serikat memastikan bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi serius atas serangan rudalnya terhadap Israel. Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengonfirmasi bahwa Iran akan menghadapi “konsekuensi berat” akibat serangan rudal terhadap Israel.
AS menegaskan dukungan penuh terhadap Israel dalam upaya membalas serangan tersebut. Selain itu, Sullivan menyatakan bahwa tindakan Iran merupakan eskalasi yang berbahaya.
Presiden AS, Joe Biden, secara tegas mendukung serangan balasan Israel terhadap Iran setelah serangan rudal besar-besaran yang dilakukan Iran.
“Amerika Serikat sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya mendukung Israel,” kata Biden.
Calon Presiden AS, Donald Trump, ikut mengecam keras serangan rudal yang dilakukan Iran terhadap Israel. Trump menuduh Iran menyebarkan teror ke seluruh dunia dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.