SATUJABAR, BANDUNG – Inflasi Sumedang 2024 akan lebih terkendali dibandingkan dengan tingkat inflasi Kabupaten itu di tahun 2023.
Diberitakan Sumedangkab.go.id, pada tahun 2023, secara nasional pengendalian inflasi Sumedang masuk ranking 223.
“Tapi alhamdulillah setelah evaluasi di triwulan pertama, Sumedang berada di ranking 62. Tahun 2024 kami menargetkan ranking 30, bahkan masuk 20 besar,” kata Pj Sekda Tuti Ruswati.
Pj Sekda mengatakan itu disela-sela memimpin Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kamis (18/1/2024).
Rapat tersebut digelar untuk mengevaluasi pengendalian inflasi tahun 2023 untuk disempurnakan di tahun 2024.
“Kami membuat satu roadmap di tahun 2024 dengan berkaca dari tahun sebelumnya. Apa saja kelemahan kita sehingga mudah-mudahan di tahun 2024 pengendalian inflasi kita lebih baik,” katanya.
Tuti menjelaskan, pemerintah daerah wajib mengendalikan inflasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Inflasi daerah menentukan kesejahteraan masyarakat. Karena jika inflasi tidak terkendali, maka daya beli masyarakat akan rendah sehingga tingkat kemiskinan di Kabupaten Sumedang akan naik,” imbuh Tuti.
Dalam upaya mengendalikan inflasi, Pemerintah Kabupaten Sumedang telah mengembangkan inovasi berupa aplikasi Sindang (Sistem Informasi Perdagangan), sehingga harga-harga dapat terkontrol dengan baik.
“Inovasi Sindang telah menjadi solusi efektif dalam menghadapi dinamika harga, memungkinkan pemerintah daerah untuk merespon secara cepat terhadap kenaikan bahan-bahan pokok,” katanya.