BANDUNG – Inflasi Jabar Januari 2025 mencapai 0,79 persen, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat yang dilansir Senin 3 Februari 2025.
Menurut pantauan BPS, Kota Sukabumi merupakan kawasan dengan inflasi tertinggi.
Pada Januari 2025, Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi year on year (y-o-y) sebesar 0,79 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,60. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Sukabumi dengan angka 1,50 persen dan IHK sebesar 106,95. Sementara itu, Kabupaten Subang mengalami deflasi sebesar 0,35 persen dengan IHK sebesar 107,99.
Inflasi Jabar Januari 2025 ini disebabkan oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami kenaikan signifikan sebesar 3,28 persen, diikuti oleh kelompok pakaian dan alas kaki yang naik 1,29 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga tercatat naik sebesar 0,96 persen, sementara kelompok kesehatan meningkat 1,92 persen. Kenaikan lainnya terjadi pada kelompok transportasi (0,67 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (0,85 persen), serta kelompok pendidikan yang naik 2,57 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami kenaikan harga sebesar 2,22 persen, dan kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya mencatatkan kenaikan tertinggi, yakni 9,09 persen.
Namun, ada beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan indeks sebesar 7,60 persen, serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun sebesar 0,41 persen.
Di sisi lain, tingkat deflasi month to month (m-to-m) di Provinsi Jawa Barat pada Januari 2025 tercatat sebesar 0,68 persen, sementara tingkat deflasi year to date (y-to-d) juga mencapai 0,68 persen.