• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Selasa, 24 Juni 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Indonesia Aktif Kembangkan Industri Hilir Rumput Laut

Editor
Kamis, 23 Mei 2024 - 02:09
Indonesia aktif kembangkan industri hilir rumput laut, kata Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui siaran pers.

Indonesia aktif kembangkan industri hilir rumput laut, kata Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui siaran pers. (FOTO: Humas Kemenko Marves)

BANDUNG – Indonesia aktif kembangkan industri hilir rumput laut, kata Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melalui siaran pers.

Pemerintah Indonesia secara aktif mempromosikan pengembangan hilir industri rumput laut. Studi menunjukkan potensi besar untuk produk turunan termasuk biostimulan, pupuk organik, item pangan, bioplastik dan dalam jangka panjang biofuel.

Dalam rangka pengembangan industri rumput laut Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, BRIN, Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian/Lembaga terkait serta mitra pembangunan nasional dan global menyelenggarakan “Seminar on Accelerating the Upstream-Downstream Integration of the Seaweed Industry and the Launching of the International Tropical Seaweed Research Center (ITSRC)” secara daring dan luring, Rabu (22/5/2024).

“Rumput laut adalah sumber daya terbarukan yang sangat menjanjikan bagi Masyarakat, bagi kemakmuran dan planet kita. Namun untuk membuka potensi rumput laut tropis, diperlukan pendekatan dan strategi baru, yang harus kita lakukan bersama-sama,” ujar Menko Luhut dalam sambutannya.

Iklim tropis di Indonesia, dengan sinar matahari sepanjang tahun memastikan rumput laut Indonesia memliki kualitas terbaik. Hal ini sering disebut sebagai “Emas Hijau” karena potensi berkelanjutannya.

Meskipun begitu saat ini kita menemui beberapa tantangan dalam pengembangannya. Sebagian rumput laut di Indonesia hanya di ekspor dalam bentuk bahan mentah atau dijadikan karagenan dan agar-agar, Skala kecil dan rendahnya produktivitas budidaya rumput laut disebabkan kurangnya penggunaan mekanisasi dan teknologi serta tantangan perubahan iklim dan penyakit.

“Untuk mengatasi tantangan tersebut kata kuncinya adalah riset dan teknologi, Indonesia memiliki banyak institusi yang melakukan penelitan terhadap rumput, seperti KKP, BRIN, perguruan tinggi, asosiasi, dan industry,” ungkapnya.

Tags: kemenko marvesluhutrumput laut

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.