BANDUNG – Kebijakan hilirisasi komoditas, terutama mineral dan batubara, menjadi langkah strategis yang ditekankan oleh pemerintah untuk mencapai kedaulatan energi.
Hal ini disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam pidatonya setelah dilantik di Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara, Senayan, pada Minggu (20/10).
Presiden Prabowo menegaskan bahwa hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah seluruh komoditas Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat. “Hilirisasi akan dilakukan untuk semua komoditas yang kita miliki. Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita,” ujarnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa hilirisasi merupakan motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menekankan pentingnya hilirisasi dalam menciptakan nilai tambah dan membuka lapangan kerja. “Saat saya menjabat di Kementerian Investasi, saya menyusun peta jalan hilirisasi sebagai mesin pertumbuhan ekonomi kita,” ungkap Bahlil melalui keterangan resmi.
Hilirisasi tidak hanya fokus pada sektor tambang, tetapi juga mencakup sektor lain seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan. Dengan pengolahan yang dilakukan di dalam negeri, nilai komoditas dapat meningkat secara signifikan. Contohnya, hilirisasi kelapa sawit yang menghasilkan produk turunan seperti oleofood, oleochemical, dan bahan bakar nabati, meningkatkan nilai tambah hingga empat kali lipat.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menekankan pentingnya kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta, baik nasional maupun internasional. “Hilirisasi komoditas merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan menerapkan hilirisasi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah,” tambah Agus.
Melalui kebijakan hilirisasi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan lebih banyak nilai di dalam negeri dan mendorong kemandirian ekonomi yang lebih kuat bagi Indonesia.