SATUJABAR, BANDUNG – Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan serapan investasi terbanyak selama tiga tahun berturut-turut.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Jabar pada 2022 mencapai Rp174 triliun.
Sebelumnya pada tahun 2021, serapan investasi mencapai 136 triliun, dan pada tahun 2020 mencapai Rp120 triliun.
Keandalan Jawa Barat itu memang ditopang oleh sejumlah factor.
Seperti birokrasi yang mumpuni dan daya dukung infrastruktur yang memadai berupa akses jalan, rel kereta api, bandara, dan pelabuhan.
Selain itu, faktor keamanan dan kondusivitas wilayah yang terjaga turut memengaruhi realisasi serapan investasi ke Jabar.
Artinya investor merasa aman dan nyaman untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada tahun 2022, tingkat kriminalitas di Jawa Barat adalah yang terendah dari seluruh provinsi di Indonesia.
Mengutip data itu, di Jawa Barat sebanyak 15 orang menjadi korban kejahatan per 100.000 penduduk. Bandingkan saja dengan Provinsi Papua dimana per 100.000 penduduk, sebanyak 289 orang menjadi korban kejahatan.
Data tingkat kriminalitas yang rendah tersebut tentunya perlu dijaga bahkan ditekan hingga tingkat terendahnya.
Hal itu membutuhkan konsistensi kerja, koordinasi, sinergi, dan inovasi dalam penerapan program peningkatkan keamanan dan kondusivitas wilayah di Jawa Barat.