SATUJABAR, BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat nilai ekspor Jawa Barat pada periode Januari–Juli 2025 mencapai USD 22,15 miliar, atau tumbuh 3,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Sejalan dengan itu, ekspor nonmigas yang mencapai USD 22,00 miliar mengalami kenaikan 4,25 persen. Sebaliknya, ekspor migas justru turun 26,45 persen dengan nilai USD 152,57 juta.
Pada Juli 2025 saja, ekspor Jawa Barat tercatat USD 3,51 miliar, naik 5,28 persen dibandingkan Juli 2024. Ekspor nonmigas pada bulan tersebut mencapai USD 3,49 miliar, atau meningkat 5,95 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi komoditas, kelompok Mesin dan Perlengkapan Elektrik menjadi penyumbang peningkatan terbesar dengan tambahan nilai ekspor USD 447,03 juta atau naik 14,18 persen. Sebaliknya, kelompok Alas Kaki mencatat penurunan terbesar, yakni USD 482,31 juta atau turun 38,79 persen.
Ekspor nonmigas Januari–Juli 2025 terbesar ditujukan ke Amerika Serikat dengan nilai USD 3,66 miliar, disusul Filipina sebesar USD 2,01 miliar, dan Jepang sebesar USD 1,64 miliar. Ketiganya berkontribusi 33,20 persen terhadap total ekspor Jawa Barat. Secara kawasan, ekspor ke ASEAN mencapai USD 5,75 miliar, sementara ke Amerika dan Eropa tercatat USD 7,69 miliar.
Dari sisi sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari–Juli 2025 naik 4,17 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor hasil pertanian bahkan melonjak 38,76 persen. Sementara itu, ekspor dari sektor migas dan pertambangan lainnya masing-masing turun 26,45 persen dan 88,24 persen.

