BANDUNG: Ekspor Jawa Barat Agustus 2022 sebesar US$3,49 miliar atau naik 5,78 persen dibanding Juli 2022, US$3,30 miliar.
Rincian nilai ekspor Jawa Barat Agustus 2002 itu terdiri dari ekspor nonmigas sebesar US$3,45 miliar serta ekspor migas US$35,69 juta.
Nilai ekspor Jawa Barat pada Juli 2022 terdiri dari ekspor nonmigas US$3,25 miliar. Dan ekspor migas sebesar US$44,32 juta.
Persentase ekspor nonmigas Agustus 2022 terhadap Juli 2022 naik sebesar 6,12 persen. Sedangkan ekspor migas turun 19,47 persen.
Jika dibandingkan dengan ekspor Agustus 2021 (YoY) data ekspor itu naik 18,45 persen.
Rincian ekspor Agustus 2021 terdiri dari ekspor nonmigas sebesar US$2,91 miliar dan ekspor migas US$31,98 juta.
Persentase ekspor nonmigas Agustus 2022 terhadap Agustus 2022 naik sebesar 18,52 persen. Sedangkan ekspor migasnya naik 11,60 persen.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar menyebutkan Ekspor Nonmigas Agustus 2022 mencapai USD 3,45 miliar.
Angka itu naik 6,12 persen dibandingkan dengan Juli 2022.
Akan tetapi ekspor Migas turun sebesar 19,47 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Jawa Barat Januari-Agustus 2022 mencapai USD 26,02 miliar atau meningkat 20,04 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.
Demikian juga ekspor Nonmigas mencapai USD 25,78 miliar atau meningkat 19,57 persen.
Data BPS Jabar juga menyebutkan sektor penyumbang terbesar ekspor nonmigas adalah produk otomotif dan komponennya.
Andilnya mencapai US$665 juta pada Agustus 2022 itu, atau naik dari bulan sebelumnya Juli 2022 sebesar US$607 juta.
Posisi kedua ada mesin dan perlengkapan elektrik yang nilainya mencapai US$470 juta, atau naik dari bulan sebelumnya sebesar US$432 juta.
Posisi ketiga terdapat ekspor alas kaki yang mencapai US$271 juta, naik dari bulan sebelumnya US$228 juta.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor terbesar pada bulan Agustus 2022 adalah ke Negara Jepang senilai US$297 juta.
Di posisi kedua adalah Negara Tiongkok sebesar US$219 juta dan ketiga ekspor ke Negara Malaysia sebesar US$134 juta.