BANDUNG – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah mengumumkan langkah-langkah besar untuk meningkatkan layanan di sektor kepelabuhanan non-petikemas melalui restrukturisasi dan transformasi organisasional.
Dalam acara “Sharing Session: Transformasi Dunia Kepelabuhanan Non-Petikemas Indonesia” di Djakarta Theater pada Selasa (2/6), Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal, Ary Henryanto, mengungkapkan bahwa perusahaan telah membagi dirinya menjadi empat subholding.
Restrukturisasi ini, yang dilaksanakan setelah merger PT Pelabuhan Indonesia (Persero) pada 1 Oktober 2021, mencakup pembentukan Subholding Petikemas, Subholding Non-Petikemas, Subholding Marine, Equipment & Port Services, serta Subholding Logistik & Hinterland Development.
Tujuan dari restrukturisasi ini adalah untuk mengoptimalkan struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi operasional.
Menurut Ary Henryanto, fokus utama PT Pelindo Multi Terminal adalah meningkatkan kualitas layanan pelabuhan guna menciptakan rantai logistik yang lebih efisien.
“Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi biaya port dan lama tinggal kargo, dengan mempertimbangkan karakteristik unik dari setiap terminal di berbagai daerah,” katanya melalui keterangan resmi.
Sektor Nonpetikemas
Pada kesempatan yang sama, para pakar industri seperti Guru Besar Bidang Risiko Logistik Maritim Intitus Teknologi Surabaya, Saut Gurning, juga menyoroti pentingnya perhatian yang diberikan oleh Pelindo terhadap sektor non-petikemas, sejalan dengan arah global saat ini.
Transformasi yang dilakukan oleh PT Pelindo Multi Terminal, baik sebelum maupun setelah merger, telah memberikan dampak positif yang signifikan.
Executive VP Port Handling and Stevedoring FKS Logistics, Wiji Dewabroto, yang turut menjadi narasumber dalam diskusi tersebut, menyatakan bahwa modernisasi dan transformasi telah meningkatkan produktivitas secara dramatis, khususnya dalam hal penanganan kargo curah seperti biji-bijian dan bungkil.
Dengan langkah-langkah ini, PT Pelindo Multi Terminal tidak hanya berupaya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mendukung visi Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat dan berkelanjutan sesuai dengan RPJPN 2025-2045.
Transformasi ini menegaskan komitmen Pelindo dalam memajukan sektor kepelabuhanan non-petikemas di Indonesia.