• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Kamis, 11 September 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Demam Berdarah di Kota Cimahi Naik

Editor
Sabtu, 20 Januari 2024 - 09:01
Nyamuk demam berdarah cimahi Pemkot Bandung Mulai Bagikan Abate

Nyamuk demam berdarah

SATUJABAR, BANDUNG – Demam berdarah di Kota Cimahi naik kasusnya di awal tahun 2024 ini.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi meminta masyarakat waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim penghujan ini.

Data Dinas Kesehatan Kota Cimahi menyebutkan warga Kota Cimahi yang terserang DBD yang terdata hingga Rabu (17/1/2024) sudah mencapai 42 kasus.

Sudah melebihi yang tercatat sepanjang Januari 2023 yakni 30 kasus.

“Kasus DBD sampai tanggal 17 Januari tercatat ada 42 kasus. Meningkat dari tahun lalu yang 30 kasus,” terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, Jumat (19/1/2024).

Dwihadi mengatakan, kasus DBD yang tengah mengalami peningkatan awal tahun 2024 ini didominasi pasien anak-anak usia 5-14 tahun. Namun dia memastikan dari 42 kasus DBD yang terdata hingga pertengahan bulan Januari ini tidak ada yang meninggal dunia.

“Alhamdulillah tidak ada kasus sampai meninggal dunia. Kalau dilihat dari datanya memang kebanyakan yang terkena DBD itu anak-anak usia 4-15 tahun. Disusul usia 15-44 tahun,” katanya dikutip cimahikota.go.id.

Dirinya membeberkan, penyebab naiknya kasus DBD awal Januari tahun ini dikarenakan faktor cuaca. Dimana curah hujan yang tidak menentu menyebabkan timbulnya banyak genangan-genangan air yang menjadi tempat tumbuhnya jentik nyamuk aedes aegypti.

“Hal ini karena curah hujan tidak menentu, sehingga bisa meninggalkan genangan yang dipakai sebagai tempat sarang nyamuk,” ucap Dwihadi.

Untuk itu, dirinya meminta masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menerapkan 3 M, yaitu menguras tempat atau wadah penampung air, menutup temapt-tempat penampungan air, dan menimbun barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat penampungan air menggenang.

“Dimana bisa dilakukan tambahan dengan mengurangi penyimpanan pakaian dengan cara digantung, menggunakan kelambu penutup dikala tidur dan gunakan obat penghalau nyamuk di dalam rumah,” tandas Dwihadi.

DEMAN BERDARAH

Demam berdarah dengue (disingkat DBD; disebut juga demam dengue, tetapi biasanya dikenal dengan demam berdarah saja) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.

Beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai “breakbone fever” atau “bonebreak fever” (demam sendi) karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah.

Sejumlah gejala dari demam dengue adalah demam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperti campak; serta nyeri otot dan persendian.

Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa.

Bentuk pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku).

Bentuk kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah yang berbahaya.

Tags: dinas kesehatankota cimahi

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.