SATUJABAR, BANDUNG – Dassault Aviation mengonfirmasi partisipasinya dalam ajang Dubai Airshow yang berlangsung pada 17–21 November 2025.
Melalui siaran pers yang diterima Satujabar.com yang dirilis dari Saint-Cloud, Prancis, pada 13 November 2025, Dassault menyebut keikutsertaan ini sebagai kelanjutan dari hubungan panjangnya dengan Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) sejak 1973, dimulai dengan pengoperasian Mirage 5.
UEA saat ini mengoperasikan armada Mirage 2000-9 dan telah memesan 80 unit Rafale melalui kontrak yang ditandatangani pada Desember 2021.
Pada Dubai Airshow tahun ini, pesawat tempur Rafale ditampilkan pada area static display dan juga akan melakukan demonstrasi terbang. Demo udara tersebut dibawakan oleh Angkatan Udara dan Antariksa Prancis, yang mengoperasikan detasemen Rafale yang ditempatkan di Pangkalan Udara Al Dhafra, UEA.
Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman interaktif di stan Dassault Aviation melalui simulator “Battle Lab”, yang menampilkan konsep dan pengembangan terbaru perusahaan dalam bidang collaborative combat atau pertempuran kolaboratif.
Selain pesawat tempur, Dassault menghadirkan dua jet bisnis unggulannya: Falcon 6X dan Falcon 8X. Falcon 6X—pesawat bermesin ganda yang mulai beroperasi pada 2023—menawarkan kabin terluas di kelasnya, dengan standar kenyamanan, peredaman suara, dan pencahayaan alami yang disebut menetapkan tolok ukur baru di pasar jet bisnis. Jet ini memiliki jangkauan hingga 5.500 mil laut.

Sementara itu, Falcon 8X—jet bermesin tiga dengan jangkauan hampir 6.500 mil laut—menawarkan perpaduan efisiensi dan fleksibilitas di segmen pesawat jarak sangat jauh.
Dassault mencatat bahwa banyak jet Falcon beroperasi di kawasan Timur Tengah, yang mengutamakan keandalan, kenyamanan, dan performa. Keberadaan pusat layanan ExecuJet di Dubai, yang sepenuhnya dimiliki Dassault Aviation, menjadi komponen penting dalam jaringan dukungan pesawat Falcon di wilayah tersebut.


