SATUJABAR, SUMEDANG – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir melihat para pegawai Pemkab Sumedang masih menggunakan kendaraan dinas dan pribadi pada hari Jumat.
Padahal setiap hari Jumat di Sumedang ada kebijakan pegawai pemerintah naik angkutan umum, bersepeda pergi dan pulang kantor.
“Sepanjang jalan saya lihat masih banyak karyawan yang menggunakan kendaraan dinas atau pribadi yang disimpan di sekitar kantor. Contohnya di seberang PPS, depan rumah makan, dan sekitar Masjid Asy Sya’diyah,” ujar Bupati Dony yang melintas depan Pusat Pemerintahan Sumedang naik angkutan umum, Jumat (7/11/2025) dilansir Pemkab Sumedang.
Ia menegaskan komitmennya dalam menjalankan kebijakan Jumat Tanpa Kendaraan Dinas dan Pribadi bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Bupati Dony menekankan pentingnya kedisiplinan dan keteladanan ASN terhadap kebijakan tersebut. “Saat melakukan kegiatan di kawasan Legok, dirinya masih mendapati banyak karyawan yang belum menaati aturan,” katanya.
Bupati Dony meminta Inspektorat dan BKPSDM untuk bersikap tegas terhadap ASN yang melanggar kebijakan ini, termasuk memberikan sanksi disiplin bagi yang tidak menaati aturan. Ia mengingatkan bahwa kebijakan Jumat tanpa kendaraan bukan sekadar formalitas, melainkan upaya nyata dalam menjaga lingkungan dan menumbuhkan kesadaran kolektif.
“Kebijakan ini punya makna besar. Kami ingin mengurangi emisi karbon, melestarikan lingkungan hidup, menggerakkan ekonomi kecil seperti sopir angkot dan pedagang jalanan serta mendorong pola hidup sehat lewat berjalan kaki,” tegasnya.
Bupati Dony pun mengapresiasi ASN yang sudah konsisten menjalankan aturan ini dengan baik. “Kepada yang sudah melaksanakannya dan mengarahkan bawahannya dengan baik, saya ucapkan terima kasih. Mari teruskan semangat ini sebagai bagian dari budaya kerja ASN Sumedang yang berintegritas dan berkomitmen,” katanya.
Bupati Dony meminta seluruh pejabat dan ASN untuk meneguhkan kembali komitmen dan kesiapan mereka dalam menjalankan kebijakan tersebut. “Saya minta semuanya menjawab kesiapan dan komitmennya untuk menjalankan kebijakan ini. Ini bukan sekadar aturan, tapi gerakan bersama demi Sumedang yang lebih hijau, sehat, dan berdaya,” katanya.

