BANDUNG: BUMDes di Kabupaten Bekasi mencapai 155 unit usaha dari 180 desa yang ada di kabupaten ini.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) itu bergerak di berbagai bidang usaha dan mampu menyumbang pendapat asli desa (PAD).
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan BUMDes dengan omset tertinggi di Kabupaten Bekasi.
BUMDes tersebut Bumdes Desa Pasirgombong Kecamatan Cikarang Utara.
BUMDes Pasirgombong menyumbang PAD senilai Rp 200 juta per tahun, di bidang unit pengelolaan limbah,” katanya dikutip situs Pemkab Bekasi.
Kemudian BUMDes Desa Mekarmukti Kecamatan Cikarang Utara.
BUMDes yang bergerak di bidang pengolahan sampah dan minimarket, mampu menyumbang PAD Rp 30 juta per tahun.
Selain itu, BUMDes Gatot Kaca Desa Karangraharja yang bergerak di bidang peternakan ikan dan usaha makanan roti.
BUMDes ini menyumbang PAD Rp 10 juta per tahun.
Sisanya, kata Pj Bupati Bekasi, seluruh BUMDes di Kabupaten Bekasi memiliki omset rata-rata di bawah Rp 10 juta per tahun.
“Dengan beragam unit usaha yang bergerak di sektor-sektor ekonomi lainnya,” ujarnya saat mendampingi kunjungan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke Kabupaten Bekasi.
TIDAK ADA LAGI DESA TERTINGGAL
Dani mengatakan hingga tahun 2022 di Kabupaten Bekasi sudah tidak ada desa tertinggal atau sangat tertinggal.
Kabupaten Bekasi terdiri dari 180 desa dan 7 kelurahan yang tersebar di 23 kecamatan.
Dari 180 desa di Kabupaten Bekasi, 59 desa berstatus Desa Berkembang, 69 Desa Maju dan 52 Desa Mandiri.