• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Kamis, 30 Oktober 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

BMKG Memprediksi Intensitas Hujan Semakin Tinggi di Awal 2025

Editor
Senin, 23 Desember 2024 - 08:58
Cuacaa ekstrem,siklon

Ilustrasi hujan deras cuaca ekstrem. (foto: istimewa)

Curah hujan akan mengalami peningkatan karena didorong aktifnya fenomena La Nina di Samudera Pasifik.

SATUJABAR, JAKARTA —  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, awal 2025 mendatang curah hujan akan semakin meningkat. Tingginya curah hujan ini karena didorong oleh fenomena La Nina di Samudera Pasifik.

Demikian dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat Rapat Koordinasi (Rakor) Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, baru-baru ini.

“Curah hujan akan mengalami peningkatan karena didorong aktifnya fenomena La Nina di Samudera Pasifik,” ucapnya.

La Nina adalah fenomena iklim global yang akibat anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya.

“Tahun lalu yang terjadi adalah El Nino dan bersifat kering, sementara tahun ini adalah La Nina Lemah,” katanya

Hal inilah yang menjadi booster pertumbuhan awan-awan hujan sehingga intensitas dan volume hujan meningkat.

Bagi Indonesia, kata Dwikorita, fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir sebagian besar wilayah yang berkisar 20 – 40 persen.

Situasi lainnya, karena terletak di antara dua benua dan dua samudra. Saat ini, Indonesia juga tengah dikepung oleh bibit siklon yang mengakibatkan angin kencang, gelombang tinggi, dan cuaca ekstrem.

Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi Cold Surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Saat ini, Indonesia sendiri tengah berada di puncak musim penghujan. Kondisi ini ditambah La Nina serta kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin. Serta konvektif lokal di wilayah barat, selatan dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah,” paparnya.

Untuk itu, kata Dwikorita, sejak November lalu, BMKG sendiri terus mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi. Selain mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana, BMKG juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan juga pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan akan potensi bencana hidrometeorologi yang bisa datang sewaktu-waktu. (yul)

Tags: awal 2024bmkgcurah hujan indonesiael ninointensitas tinggi

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.