SATUJABAR, BANDUNG – Bendungan Cipanas di Ujungjaya diproyeksikan dapat memenuhi air baku untuk kawasan industri di Kabupaten Sumedang, sebesar 650 liter per detik dan kebutuhan air minum masyarakat Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu sebesar 200 liter per detik.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumedang Kemal Idris.
Bendungan multifungsi ini juga bermanfaat untuk menyuplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.
“Dukungan air irigasi dari bendungan diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani. Sebelumnya, para petani di daerah irigasi tadi menggunakan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun,” ujarnya dilansir sumedangkab.go.id.
Kemal menambahkan, dengan luas genangan 1.315,95 hektare, Bendungan Cipanas dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya.
“Nantinya Bendungan Cipanas ini mampu mengurangi debit banjir sebesar 488 m3/detik serta memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 3 MW. Itulah yang menjadi ketertarikan para investor,” katanya.
Menurutnya, manfaat Bendungan Cipanas sangat banyak, untuk irigasi, air baku, PLTA, pariwisata. Untuk irigasi eksisting 6.000 hektare di Indramayu. “Serta akan ada luasan baru sekitar 3000 hektar di Ujungjaya,” ujarnya.
Sementara untuk PLTA kata Kemal Bendungan Cipanas bisa menghasilkan listrik kurang lebih 3 mega watt.
Sedangkan untuk pariwisata juga sangat potensial untuk dikembangkan, karena pemandangannya yang sangat indah.
“Setelah impounding mudah-mudahan segera diresmikan. Ditambah lagi dengan sudah beroperasinya Tol Cisumdawu, kami yakin keberadaan Bendungan Cipanas ini akan menarik banyak investor,” katanya.