SATUJABAR, CIANJUR–Bencana banjir dan tanah longsor menerjang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Banjir dan tanah longsor di lima kecamatan tersebut, memutus jembatan dan merendam areal pesawahan.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, lima kecamatan yang dilanda bencana banjir dan tanah longsor, yakni Kecamatan Mande, Cugenang, Naringgul, Tanggeung, dan Cidaun. Banjir terparah di Kecamatan Tanggeung akibat aliran sungai Cibuni meluap setelah diguyur hujan deras.
“Tingginya intensitas hujan mengakibatkan banjir di wilayah Kecamatan Cidaun dan Tanggeung. Sedangkan tanah longsor terjadi di Kecamatan Naringgul, Cugenang, dan Mande,” ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Sudrajat, dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025).
Asep mengatakan, banjir terparah yang terjadi di Kecamatan Tanggeung akibat aliran Sungai Cibuni meluap, memutus akses jembatan gantung penghubung Desa Pageurmaneh dan Desa Karangtengah. Sedangkan banjir di Kecamatan Cidaun, merendam hektaran areal pesawahan.
“Banjir terparah terjadi di Kecamatan Tanggeung akibat luapan Sungai Cibuni setelah diguyur hujan deras, hingga memutus akses jembatan gantung penghubung dua desa. Banjir di Kecamatan Cidaun, merendam hektaran areal pesawahan,” kata Asep.
Sementara itu, tanah longsor di Kecamatan Mande dan Cugenang, menimbun akses jalan kampung. Tanah longsor di Kecamatan Naringgul, merusak areal pesawahan akibat tertimbun material tanah dan batu.
BPBD Kabupaten Cianjur telah menerjunkan tim untuk melakukan penanganan darurat, serta pendataan dampak bencana banjir dan tanah longsor. BPBD berkoordinasi dengan dinas terkait dalam penanganan darurat jalan yang tertimbun longsor, termasuk memperbaiki jembatan putus.
“Kami mengimbau warga terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan dan bersiaga saat terjadi hujan deras. Bagi warga terdampak agar tetap berada di tempat yang aman, dan segera mengungsi untuk menghindari kejadian tidak diharapkan,” ungkap Asep.

