BANDUNG – Hujan deras yang mengguyur Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada Minggu dini hari pukul 03.30 WIT telah menyebabkan banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate.
Bencana ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka, dan jumlah total korban terdampak masih dalam proses pendataan.
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir ini juga mengakibatkan kerusakan material signifikan dengan 10 unit rumah rusak berat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Ternate beserta instansi terkait telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban dan penilaian cepat terhadap dampak bencana. BPBD Provinsi Maluku Utara juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kota Ternate untuk mempercepat penanganan di lapangan.
Kebutuhan mendesak di lokasi terdampak meliputi tenda pengungsi, light tower, selimut, matras, terpal, kasur lipat, dan sembako. Tim di lapangan saat ini tengah melakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan jumlah korban terdampak dan kerusakan yang terjadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa potensi hujan deras masih mungkin terjadi di Kota Ternate dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait kemungkinan terjadinya banjir susulan.
Sumber: BNPB