SATUJABAR, BANDUNG – Arzeti Bilbina, Anggota Komisi IX DPR RI, mendorong Pemerintah untuk memasifkan edukasi menyusul beredarnya wacana Pandemi 2.0.
Sekaligus menekan isu lockdown di tahun 2023. Isu soal Pandemi 2.0 di tahun ini ramai dibicarakan setelah postingan seorang dokter viral di media sosial.
“Meskipun saat ini sudah memasuki endemi Covid-19, namun Pemerintah harus tetap berperan aktif dalam memberikan edukasi tentang langkah-langkah pencegahan sekaligus sebagai bentuk antisipasi dari beredarnya informasi palsu,” kata Arzeti Bilbina dikutip situs DPR.
Sebelumnya ramai di media sosial tentang unggahan seorang dokter bernama dr. Tifauzia Tyassuma.
Sang dokter menuliskan bahwa Pandemi 2.0 yang dijadwalkan tahun 2025 ternyata dimajukan menjadi 2023. Dokter tersebut juga mengklaim dalam sebulan atau dua bulan Indonesia juga akan kembali mengalami lockdown.
Termasuk juga dengan adanya aturan work from home (WFH), dan penggunaan masker.
Hal tersebut buntut polusi udara yang semakin parah dan varian terbaru Covid-19, yakni Eris sudah masuk ke Indonesia.
Cuitan dr.Tifa yang merupakan ahli epidemiologi molekuler dan praktisi makanan kesehatan itu soal pandemi 2.0 sontak ramai menjadi perbincangan dan menimbulkan kekhawatiran.
Untuk itu, Arzeti menilai Pemerintah harus memberikan tanggapan terkait klaim tersebut serta mencari tahu kebenaran dari informasi yang disampaikan dr.Tifa.