BANDUNG – Aktivitas bongkar muat dan receiving delivery peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami lonjakan signifikan pasca masa arus balik Lebaran 2025. Peningkatan ini berdampak pada kemacetan panjang di beberapa titik area pelabuhan, terutama di Terminal NPCT 1.
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok menyatakan bahwa lonjakan arus logistik terjadi karena ritme pengiriman barang yang dilakukan secara bersamaan setelah libur panjang. Tidak ditemukan gangguan teknis baik di sistem gate pelabuhan maupun sistem terminal peti kemas, dan seluruh proses bongkar muat kapal dipastikan berjalan normal.
“Terminal NPCT 1 mencatat lonjakan truk yang masuk hingga lebih dari 4.000 unit dalam satu hari, meningkat hampir 100% dari rata-rata harian yang biasanya berada di bawah 2.500 unit,” jelas Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, kepada media.
Adi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan para pengguna jasa yang terdampak kemacetan, serta menjelaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, untuk memperlancar arus lalu lintas.
“Kami terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan secara optimal, termasuk dengan memanfaatkan area buffer dan kantong parkir tambahan untuk mengurai kepadatan,” ujar Adi.
Pelindo bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, Polres Jakarta Utara, Polres Pelabuhan, serta pengelola terminal pelabuhan melakukan berbagai langkah penanganan kemacetan. Salah satunya dengan mengalihkan arus truk ke gate Pos 9 dan menyediakan makanan serta minuman bagi para sopir truk untuk mencegah kelelahan.
Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, Takwim Masuku, memastikan sistem di terminal peti kemas berfungsi normal dan meminta percepatan pelayanan receiving delivery oleh operator terminal. Ia juga mengusulkan agar ke depan diterapkan pembatasan jumlah gate pass harian guna menghindari lonjakan serupa.
“Kami mengapresiasi dukungan dari kepolisian dalam mempercepat penanganan kemacetan. Kami juga mendorong terminal untuk lebih mengatur distribusi kegiatan agar lebih merata,” kata Takwim.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan AKBP Martuasah Tobing menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan jajaran terkait untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas. Ia memastikan bahwa situasi di dalam pelabuhan aman dari praktik premanisme dan pungutan liar.
“Kami menjamin keamanan sopir truk di dalam pelabuhan. Jika masih ada praktik pungli, segera laporkan,” tegas Martuasah.
Dengan koordinasi lintas instansi dan langkah-langkah penanganan cepat, diharapkan arus logistik di Pelabuhan Tanjung Priok dapat kembali normal dan terkendali dalam waktu dekat.