BANDUNG – Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya pada Februari 2025, menunjukkan perkembangan positif. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, jumlah angkatan kerja tercatat mencapai 26,80 juta orang, meningkat 920 ribu orang dibandingkan Februari 2024. Kenaikan ini juga turut mendorong peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 67,34 persen menjadi 68,91 persen, atau naik 1,57 persen poin.
Perbaikan ini juga tercermin dari penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang kini berada di level 6,74 persen, turun 0,17 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menandakan bahwa peluang kerja mulai terbuka lebih luas, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan membaiknya iklim usaha di berbagai sektor.
Di sisi lain, persentase setengah pengangguran, yakni mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal dan masih mencari tambahan jam kerja, juga mengalami penurunan cukup signifikan sebesar 1,70 persen poin. Dari yang sebelumnya berada di level 9,27 persen pada Februari 2024, kini turun menjadi 7,57 persen.
Namun, pekerja paruh waktu justru mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,35 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya dinamika dalam dunia kerja, di mana sebagian masyarakat memilih fleksibilitas kerja jangka pendek atau terbatas, meskipun tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan lapangan kerja penuh waktu.
Secara keseluruhan, data ini menggambarkan bahwa pasar kerja di Indonesia mulai bergerak ke arah yang lebih baik, meskipun tetap dibutuhkan upaya untuk menciptakan pekerjaan yang lebih layak dan berkelanjutan, terutama bagi angkatan kerja usia produktif.