BANDUNG: Anggaran TNI tahun 2023 sebesar Rp151 triliun dinilai belum sanggup memenuhi kebutuhan anggaran secara menyeluruh.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengatakan meski naik Rp17 triliun dari tahun 2022, tetapi anggaran TNI itu belum ideal.
“Apakah ini cukup, jauh dari cukup. Idealnya paling enggak kalau dibandingkan seperti Negara Singapura, kita idealnya (di)kali dua atau kali tiga dari anggaran ini. Itu kalau menurut saya. Kalau ideal kali tiga,” katanya dikutip situs DPR, Senin (10/9/2022).
Dia mengatakan, anggaran TNI yang ideal, minimal dua persen dari pajak domestik bruto (PDB).
“Nah ideal nya patokan TNI kita paling nggak dua persen dari PDB. Jadi dari Rp18 ribu triliun itu sekitar Rp360 triliun,” ucapnya.
Utut menambahkan, kebutuhan alutsista TNI juga perlu diperhatikan.
Kata dia, seandainya terjadi perang konvensional di Indonesia, TNI hanya mampu bertahan sampai tiga hari.
Menurutnya, hal itu lantaran Indonesia merupakan negara pengguna, bukan sebagai pencipta.
Untuk itu, pemeliharaan harwat alutista sedianya perlu diberikan anggaran lebih.
“Bahwa kenyataan kita ini sekarang, kalau perang bahayanya bagaimana, peluru kita hanya untuk bisa nembak tiga hari. kalau sudah tiga hari habis dia. Nah ini kan sesuatu yang sebenarnya miris untuk negara sebesar Republik Indonesia ini,” ujarnya.