BANDUNG: Akomodasi bagi sekitar 50 ribu delegasi KTT G-20 dipastikan sudah dipersiapkan sematang mungkin.
Hal itu diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Pihaknya bersama kementerian/lembaga serta pihak terkait lainnya terus memastikan kesiapan penyelenggaraan.
KTT itu sendiri akan berlangsung pada November 2022, dengan jumlah peserta mencapai 50 ribu orang.
Sandiaga mengatakan, persiapan penyelenggaraan KTT G20 Indonesia sudah hampir mencapai titik kulminasi.
“Kita sekarang semua berdoa agar semuanya berjalan lancar, semua kesiapan juga sudah dicek secara detail dan kita akan melakukan beberapa simulasi. Bapak Presiden akan berkunjung ke Bali besok dan dua hari ke depan Presiden akan meninjau secara langsung. Kita ingin pastikan bahwa G20 di Bali ini akan berdampak positif kepada ekonomi lokal,” katanya dikutip Kemenparekraf.go.id.
Terkait kesiapan akomodasi, Menparekraf mengatakan hal tersebut menjadi salah satu poin yang dibahas dalam rakor.
PULUHAN HOTEL
Saat ini kesiapan 24 hotel yang akan menjadi tempat akomodasi bagi para delegasi juga terus dipantau.
Baik dari segi sumber daya manusia, pelayanan, keamanan, dan juga kesehatan.
“Ini perhelatan yang sangat besar, sangat luar biasa menuntut tingkat keamanan juga tingkat kesehatan. Dan tentunya kebersihan, mulai dari pengeloaan sampah, ketersediaan air, listrik, semuanya sudah kita pastikan dan semua pihak sekarang on alert 100 persen menuju sekitar 45 hari lagi menuju G20,” katanya.
Persiapan ini, tidak hanya dilakukan terhadap 24 hotel tersebut tapi juga hotel-hotel lain di luar kawasan Nusa Dua.
Diperkirakan akan ada 50 ribu peserta baik tamu maupun para pendamping yang akan hadir ke Bali nanti.
“Kita mulai menata agar tidak menumpuk. Ini perlu kita tata karena masih banyak tambahan (peserta) nanti di beberapa pekan terakhir yang harus kita pastikan ketersediaan hotel yang ada di luar kawasan untuk anggota pendamping dari negara-negara G20 ini,” ujarnya.
Selain akomodasi, Sandiaga mengatakan pihaknya juga menyampaikan kesiapan dari spouse program.
Spouse program merupakan program khusus yang dirancang khusus untuk kurang lebih 24 delegasi VVIP atau para spouse tingkat kepala negara.
Program tersebut akan mengusung tema “The Journey: Indonesian Sustainable Living Culture”.
Program ini menjadi salah satu strategi promosi pariwisata Indonesia yang efektif karena para peserta spouse program adalah para spouse dari kepala negara anggota G20 yang merupakan global opinion leaders dan influencers terbaik.