TANGERANG — Menteri Perdagangan Budi Santoso memimpin langsung ekspose penindakan terhadap produk impor yang tidak sesuai ketentuan di sebuah gudang di Tangerang, Banten. Dalam kegiatan tersebut, pemerintah mengungkap penyitaan lebih dari 1,6 juta unit barang impor ilegal dengan nilai mencapai Rp18,85 miliar.
Dalam keterangannya, Mendag Budi menyebutkan bahwa temuan ini berasal dari pemantauan di media sosial yang menunjukkan adanya promosi dan penjualan barang impor secara daring yang tidak memenuhi aturan.
“Kami akan menindak tegas para pelaku usaha yang mengedarkan barang impor yang tidak sesuai ketentuan. Sanksinya mulai dari teguran, penghentian sementara kegiatan usaha, pencabutan izin, hingga pemusnahan barang,” tegasnya melalui keterangan resmi.
Produk-produk yang diamankan meliputi berbagai jenis seperti perkakas tangan, peralatan listrik, elektronik, aksesori pakaian, hingga produk berbahan besi dan baja. Barang-barang tersebut melanggar sejumlah regulasi, antara lain Standar Nasional Indonesia (SNI), kewajiban pencantuman label dalam bahasa Indonesia, ketentuan Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3L), serta ketentuan terkait Tanda Daftar Manual dan Kartu Garansi (MKG). Selain itu, banyak dari produk tersebut tidak dilengkapi dokumen asal impor.
“Kementerian Perdagangan akan terus menelusuri dan mendalami temuan ini. Sementara itu, peredaran produk yang melanggar dilarang, dan pelaku usaha diwajibkan menarik produk dari pasar,” ujar Budi.
Dalam ekspose tersebut, Menteri Perdagangan didampingi oleh Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra serta Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Moga Simatupang. Hadir pula Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga ketertiban niaga serta melindungi konsumen dari produk-produk yang berpotensi membahayakan dan tidak memenuhi standar.