SUMEDANG — Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila, mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan untuk menjadikan integritas sebagai budaya yang melekat dalam setiap aspek kehidupan, terutama dalam tata kelola pemerintahan. Seruan ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan Ngobrol Antikorupsi (NGOPI) bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Negara, Rabu (21/5).
“Ini bukan hanya soal minum kopi, tapi ‘ngobrol’ dalam arti yang sesungguhnya, membangun sinergi antikorupsi antara pemerintah dan masyarakat. Ini bukan hanya dialog, tapi komitmen kolektif untuk memperkuat sistem,” ujar Fajar melalui laman Pemkab Sumedang.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua KPK RI, Ibnu Basuki Widodo, Sekda Sumedang Tuti Ruswati, para kepala perangkat daerah, tokoh masyarakat, ulama, akademisi, serta perwakilan organisasi perempuan dan profesi.
Fajar menekankan bahwa NGOPI bukan forum seremonial semata, melainkan ruang strategis untuk memperkuat komitmen bersama dalam memerangi korupsi. Ia menegaskan bahwa Pemkab Sumedang siap melakukan evaluasi, perbaikan berkelanjutan, serta memperkuat budaya pelayanan publik yang bersih, transparan, dan akuntabel.
“Jadilah teladan dalam kejujuran. Tutup semua celah penyimpangan. Jangan biarkan sistem kita dirusak oleh praktik curang. Beranilah berkata tidak pada korupsi, gratifikasi, kolusi dan nepotisme. Ini adalah musuh kemajuan,” tegasnya.
Tidak hanya menyasar aparatur sipil negara (ASN), Wabup juga mengajak masyarakat sipil, lembaga pendidikan, serta tokoh agama untuk menjadi pengawas aktif yang objektif dan tidak terjebak dalam praktik penyimpangan.
“Mari jadi pengawas yang benar-benar ingin memajukan Sumedang, bukan yang ujung-ujungnya ikut masuk ke dalam lingkaran setan,” ucapnya.
Fajar juga menyampaikan bahwa Sumedang telah memulai berbagai langkah konkret dalam memperkuat sistem pemerintahan, di antaranya dengan mendorong inovasi pelayanan publik berbasis elektronik serta penataan legalitas dan tata kelola koperasi rakyat berbasis hukum.
Mengutip Mahatma Gandhi, Fajar mengajak seluruh peserta untuk memulai perubahan dari hal kecil. “Mulailah dari meja kerja, dari proses pelayanan, dari keberanian menerima kritik masyarakat. Jika niat dan hati kita bersih, maka kita bisa menjadi jawara antikorupsi,” katanya.
Menutup sambutannya, Fajar menyampaikan apresiasi kepada KPK atas kolaborasi dan dukungan yang diberikan. Ia berharap kegiatan NGOPI dapat menjadi momentum awal untuk menyalakan semangat integritas dalam membangun Sumedang.
“Bangun Sumedang ini dengan semangat kejujuran agar potensi daerah tidak terhambat oleh perilaku koruptif. Mari kita nyalakan lilin integritas dalam setiap langkah membangun Sumedang yang kita cintai,” pungkasnya.