BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Manimbang Kahariady, di Kantor Pusat BMKG pada Rabu (12/2).
Kunjungan ini diterima langsung oleh Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, bersama jajaran di Ruang Operasional Climate Early Warning System (CEWS).
Dalam pertemuan tersebut, BMKG dan HKTI membahas potensi kerja sama strategis di sektor pertanian, khususnya dalam mendukung program Asta Cita di bidang pangan. BMKG menekankan pentingnya pemanfaatan data iklim dan cuaca untuk meningkatkan produktivitas serta ketahanan pangan nasional.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan dikutip dari situs BMKG menjelaskan informasi cuaca yang akurat dapat membantu petani dalam menentukan waktu tanam, panen, serta mitigasi risiko bencana iklim seperti kekeringan atau banjir.
Manimbang Kahariady dari HKTI menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Ia mengungkapkan bahwa data dan analisis BMKG akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pertanian berbasis sains.
“Dengan kerja sama ini, kami berharap petani dapat lebih siap menghadapi perubahan iklim dan mengoptimalkan hasil panen mereka,” ujar Manimbang.
Diskusi ini membuka peluang pengembangan program bersama antara BMKG dan HKTI, termasuk penyuluhan bagi petani mengenai pemanfaatan informasi iklim serta pengembangan teknologi pertanian berbasis data cuaca. Kedua pihak berkomitmen untuk terus berkoordinasi dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik di Indonesia.