• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Jumat, 20 Juni 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Mensos Duplikasi Kampung Nelayan Guna Berdayakan Warga Korban Banjir Rob

Editor
Rabu, 15 Januari 2025 - 10:09
Banjir akibat gelombang tinggi air laut (rob), kembali melanda pesisir Kabupaten Indramayu, tepatnya di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur. Banjir merendam ribuan rumah warga dengan ketinggian 20 cm – 1 m. - (Dok. Korlap Tagana Indramayu)

Banjir akibat gelombang tinggi air laut (rob), kembali melanda pesisir Kabupaten Indramayu, tepatnya di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur. Banjir merendam ribuan rumah warga dengan ketinggian 20 cm – 1 m. - (Dok. Korlap Tagana Indramayu)

Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat di Indramayu ini akan dihuni oleh 93 KK nelayan korban banjir rob.

SATUJABAR, INDRAMAYU — Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf akan menduplikasi kampung nelayan yang memberdayakan warga korban banjir rob untuk mengolah hasil laut. Kampung tersebut dilengkapi dengan area ekonomi dan fasilitas umum guna menunjang produktivitas warga.

“Saat ini, pembangunan kampung nelayan Indramayu telah mencapai 70 persen,” kata Gus Ipul sapaat akrab Saifullah Yusuf saat meninjau pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat di Desa Eretan Kulon, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (14/1/2025).

Ada juga pembinaan buat warga berupa pemberdayaan–terutama untuk istri-istri nelayan– memproduksi olahan berbahan baku hasil laut. Nantinya, model pembinaan ini akan duplikasi di tempat lain.

“Kita akan lakukan juga bedah kampung di lokasi lain,” kata Saifullah Yusuf.

Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat akan dihuni oleh 93 KK nelayan korban banjir rob. Setiap rumah di Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat memiliki luas 36 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi, yang terdiri atas dua kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur.

“Ini adalah kerja kolaborasi, kerja bersama, inilah yang diharapkan Presiden. Kita bisa bekerja sama dengan sesama pemerintah maupun swasta dan pihak-pihak lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas),” ujar dia.

Kampung nelayan tersebut didirikan di atas tanah seluas 1,6 hektare yang terdiri atas 9.900 meter persegi untuk area perumahan, serta 6.100 meter persegi untuk area fasilitas umum dan ekonomi.

Sementara Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, program kampung nelayan tersebut akan sangat membantu warganya. “Biasanya mereka kebanjiran setiap hari, alhamdulillah saat ini sudah direlokasi. Kami ucapkan terima kasih kepada Kemensos dan Baznas atas perhatiannya kepada masyarakat nelayan, semoga bisa berkelanjutan,” ujar Nina.

Pemerintah Kabupaten Indramayu menghibahkan tanah senilai Rp 1,6 miliar untuk mendukung pembangunan kampung nelayan tersebut.

Ketua Baznas Indonesia Noor Achmad yang juga hadir di lokasi mengatakan, pihaknya selalu siap berkolaborasi bersama Kemensos untuk memperhatikan nasib masyarakat yang membutuhkan.

Khusus pada pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat Indramayu, Baznas berkontribusi dalam membangun sarana dan prasarana pendukung seperti pusat komunitas, taman ramah anak dan lansia, fasilitas ibadah, sentra kerajinan, dan galeri UMKM.

“Bantuan yang akan kita berikan di sini adalah kami bangun masjid lantai dua senilai Rp 2,1 miliar. Total bantuan dari Baznas sebesar Rp 4,7 miliar,” ucap Achmad.

Salah satu penerima manfaat bantuan rumah, Ny Kaseli (51 tahun), warga Eretan Kulon mengatakan, dirinya sangat bersyukur atas bantuan yang diperolehnya. Sebelumnya, dia beserta suami dan lima anaknya harus hidup berjejalan di dalam rumah yang tidak layak huni karena terdampak banjir rob.

“Rumah saya hancur, ternak pada hanyut semua, dapur rumah terbawa,” kata Kaseli.

Dia mengaku, tidak hanya diberikan bantuan rumah saja, tetapi juga pelatihan pemberdayaan ekonomi oleh Kemensos. “Diajari membuat bakso ikan, dimsum, kerupuk ikan, batik ecoprint. Pelatihan sejak Desember 2024, sekarang sudah bisa bikin kain ecoprint,” tuturnya. (yul)

Tags: banjir robbupati indramayukampung nelayanmenteri sosialNina AgustinaSaifullah Yusuf

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.