Penurunan biaya haji 2025 akan diupayakan dari komponen penerbangan, akomodasi, konsumsi, transportasi, sebagai komponen utama biaya haji.
SATUJABAR, JAKARTA– Biaya ibadah haji tahun 2025 untuk jamaah haji Indonesia, dipastikan akan lebih murah. Namun demikian, hal tersebut tidak akan menurunkan kualitas pelayanan terhadap jamaah haji yang bersangkutan.
“Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian terhadap penyelenggaraan ibadah haji. Maka, tahun depan ongkosnya turun,” kata Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.
Dikatakannya, Kemenag membicarakan banyak hal terkait pelaksanaan haji ini. Kemenag akan mengalisa apa yang bisa membikin jamaah haji nanti lebih nyaman, lebih tenang, dan yang paling penting juga adalah lebih murah.
“Tetapi, murahnya bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan,” tegas Nasaruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, akhir pekan.
Dia mengatakan, efisiensi yang efektif akan dilakukan, namun tidak mengurangi kualitas dari pelayanan. “Misalnya pesawatnya jangan-jangan kita mencari murah, tapi malah justru pesawat tua. Jadi itu di-warning juga buat kita,” kata dia.
Menag juga menyebut, bahwa petugas haji yang bertugas ke depan tidak hanya memiliki kemampuan fisik. Tetapi, juga profesional dalam membimbing calon jamaah.
Sementara, Wakil Menteri Agama HR Muhammad Syafii menyampaikan bahwa secara teknis skema biaya penyelenggaran ibadah haji tahun 2025 mendatang sedang dikaji.
“Skema usulan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1446 H/2025 M sedang dilakukan revisi sesuai dengan arahan Presiden untuk menurunkan biaya tanpa mengurangi kualitas pelayanan,” ucapnya.
Dia mengatakan, hasil revisi akan disampaikan kepada Komisi VIII DPR untuk dibahas dalam panitia kerja (Panja). Panja Haji rencananya dibentuk 30 Desember 2024 pada rapat kerja dengan Komisi VIII DPR. Setelah itu, pemerintah dan DPR akan memutuskan berapa besar penurunan biaya haji tahun 2025.
“Yang pasti (biaya haji 2025) lebih murah. Meskipun DPR saat ini sedang reses, tapi mereka akan bersidang di masa reses untuk kepentingan bangsa dan negara. Baru setelah itu rapat panja. Di situlah baru diputuskan berapa biaya haji,” ucapnya.
Penurunan biaya haji 2025 akan diupayakan dari komponen penerbangan, akomodasi (pemondokan/hotel), konsumsi, transportasi, sebagai komponen utama biaya haji.
Biaya penerbangan, misalnya, merupakan komponen tertinggi, persentasenya rata-rata 35-40 persen dari biaya haji adalah untuk penerbangan. Biaya-biaya lain juga akan dilakukan rasionalisasi, sehingga diperoleh angka biaya haji yang ideal.
“Output-nya adalah meningkatkan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan bagi jamaah haji dengan biaya yang lebih efisien. Kami sedang mencoba menyisir kembali berdasarkan manajemen biaya yang lebih baik,” ucapnya. (yul)