BANDUNG – Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli, bersama Forkopimda, melakukan pemantauan terhadap kondisi Bendung Cariang Ujungjaya pada Senin, 10 Desember 2024, di tengah musim hujan. Bendung yang mengairi 1.603 hektare lahan sawah di Ujungjaya tersebut saat ini sedang dalam penanganan darurat, setelah beberapa kali mengalami kerusakan akibat debit air yang tinggi.
Yudia Ramli menjelaskan, saat ini penanganan sementara dilakukan dengan membangun tanggul darurat menggunakan teknologi geobag, yang dirancang agar tidak tergerus arus sungai. “Debit airnya sangat besar saat musim hujan, sehingga tidak mampu menahan laju air, dan tanggul sementara ini tergerus,” ujar Yudia dilansir situs Pemkab Sumedang.
Pj Bupati Sumedang juga mengungkapkan, berfungsinya Bendung Cariang sangat membantu masyarakat, khususnya para petani di Ujungjaya, dengan memastikan lahan pertanian tetap terairi selama musim hujan. “Alhamdulillah, lahan pertanian bisa terairi dengan baik. Dengan musim hujan ini, petani dapat aman untuk memulai musim tanam pertama. Namun, kami khawatir ketika musim kemarau datang, tanggul darurat ini belum siap,” tambahnya.
Yudia juga menyampaikan bahwa penanganan darurat terhadap Bendung Cariang telah beberapa kali dilakukan oleh pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung. “Rencana kedepan, DED untuk perbaikan Bendung Cariang sudah disusun dengan anggaran Rp 33 miliar dan akan dibangun pada tahun 2025 melalui Kementerian Pekerjaan Umum,” ujar Yudia.
Pj Bupati berharap, penanganan permanen tersebut dapat segera terealisasi agar Bendung Cariang dapat berfungsi maksimal untuk mengelola aliran air yang mengairi lahan pertanian seluas 1.603 hektare di Ujungjaya. “Dengan perbaikan yang permanen, lahan pertanian ini akan lebih aman dan airnya dapat dikelola dengan baik,” katanya.