SATUJABAR, SUBANG– Kasus bullying lagi kasus bullying lagi! Nasib memilukan dialami bocah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, kondisinya kritis di rumah sakit setelah diduga menjadi korban bullying, atau perundungan kakak kelasnya.
Dugaan kasus bullying terjadi di sekolah dasar (SD) di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Salah seorang siswanya, yakni bocah kelas 3 SD, kondisinya saat ini kritis di rumah sakit, setelah diduga menjadi korban bullying kakak kelas.
Awal terungkap dugaan kasus bullying, setelah bocah berusia 9 tahun tersebut, mengeluh sakit kepala, perut, dan muntah-muntah. Kondisi korban yang tidak kunjung sembuh, membuat orangtua membawanya ke rumah sakit hingga harus menjalani perawatan intensif.
Berdasarkan pengakuan orangtua, korban sebelumnya tidak mau cerita awal penyebab bisa mengeluh sakit kepala, perut, dan muntah-muntah. Awalnya dikira masuk angin, koban hanya diurut dan bisa kembali lagi masuk sekolah.
“Sebelumnya tidak pernah cerita, makanya hanya diurut, saya kira masuk angin dan bisa kembali sekolah. Baru mau cerita setelah makin parah, sulit membuka mata dan berjalan, katanya kepalanya habis di’jedotin’ ke tembok dan perutnya ditendang oleh tiga orang kakak kelas di sekolah” ujar ibu korban, Sarti, menirukan pengakuan anaknya.
Sarti mengatakan, pihak sekolah sudah mengetahui kejadian yang menimpa anaknya. Setelah mendapat laporan darinya, pihak sekolah langsung datang menjenguk korban ke rumah sakit.
Korban saat ini dalam kondisi kritis di rumah sakit. Bahkan, peralatan medis terpasang di tubuh untuk bisa menolong korban dari masa kritisnya.
Dari hasil penelusuran pihak sekolah, dugaan perundungan korban terjadi sepekan sebelum dibawa ke rumah sakit. Kejadiaannya pada saat jam istirahat diluar lingkungan sekolah.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana, mengaku, telah mengetahui informasi adanya dugaan perundungan terhadap seorang siswa SD di wilayah hukumnya. Penyidik Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim sedang melakukan proses penyelidikan.
“Benar, kasusnya ditangani Polres (Polres Subang), ditangani Unit PPA Satreskrim. Saat ini sedang dalam proses penyelidikan,” ujar Gilang kepada wartawan, Jum’at (22/11/2024).
Gilang mengatakan, penyidik (Unit PPA) sudah mendatangi orangtua, meminta keterangan korban, dan berkoordinasi dengan pihak sekolah. Terkait pelaku perundungan, masih didalami sebagai bagian dari proses penyelidikan.(chd)