Nina meminta kepada semua pihak (paslon pilbup Indramayu) untuk berkontestasi secara jujur dan adil.
SATUJABAR, INDRAMAYU — Rivalitas calon bupati Indramayu Nina Agustindan versus Lucky Hakim dalam perebutan kursi nomor 1 Kabupaten Indramayu, panas. Bahkan, kedua belah pihak akan melaporkan peristiwa nyaris berujung bentrokan itu kepada pihak berwenang.
Kubu cabup Nina Agustina melalui tim advokasinya bahan telah melaporkan pencegatan iring-iringan kendaraan Nina dan tim pemenangan yang dilakukan oleh orang-orang suruhan paslon nomor 2 Lucky Hakim-Saefuddin ke Bawaslu serta Polres Indramayu.
Sementara dikabarkan, kubu Lucky juga akan melaporkan peristiwa pengintimidasian kader/relawannya oleh para pengawal Nina ke Polda Jabar.
“Kita sudah lapor Bawaslu, kalau mereka lapor Polda silakan, kita melalui mekanismenya dulu ke Bawaslu. Silakan saja mereka laporkan balik, tapi kita punya tim hukum yang akan mengkaji. Kami tidak merasa bersalah,” kata Sirojudin ketua tim pemenangan kubu Nina Agustina, dalam acara jumpa pers, Sabtu (2/11/2024).
Sebelumnya diberitakan, masa kampanye pemilihan bupati Indramayu, memanas dan nyaris ricuh. Itu setidaknya terjadi saat iring-iringan konvoi calon bupati Nina Agustina akan melakukan kampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra.
Dari pantauan video yang beredar di Youtube, nyaris terjadi baku hantam antara pengawal Nina dengan warga. Pengawal itu bahkan mengajak duel warga.
Kericuhan ini bermula dari segerombolan orang bersepeda motor dan kaos bergambar pasangan calon bupati (cabup) nomor urut 2, Lucky Hakim – Saefudin menghadang rombongan cabup Indramayu Nina Agustina yang akan menuju ke titik lokasi kampanye di Desa Tegal Taman,Kecamatan Sukra. Mereka pun mengacung-acungkan dua jari yang mengindikasikan dukungan terhadap paslon nomor 02 Lucky-Saefuddin.
Fakta itu yang kemudian membuat Nina marah-marah dan mendatangi warga tersebut. “Apa coba maksudnya mengacungkan dua jari. Kita kan sudah melaporkan ada kegiatan dengan masyarakat di desa itu, tapi mengapa mereka memprovokasinya,” ucap Nina menjawab Satujabar.com usai jumpa pers itu.
“Lucky please ya, jangan memprovokasi masyarakat Indramayu. selesaikan dirimu sendiri,” ucap Nina.
Ditanya apakah itu karena faktor dendam lama saat Lucky masih menjadi wakil bupati Indramayu? Nina menegaskan, bila itu berkaitan dengan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai wakil bupati saat itu, maka itu persoalannya sendiri.
“Saya sudah tawarkan berapa kali kepada Lucky untuk duduk bareng sama saya pada saat interplasi. Ayo bagaimana tupoksi bupati dan wabup, kan itu sudah jelas,” paparnya.
“Memang 02 ini, nggak tahu ada sintimen apa terhadap saya. Saya minta tolong timsesnya 02, biarkan Lucky yang bicara sendiri dengan saya,” kata Nina lagi.
Nina meminta kepada semua pihak (paslon pilbup Indramayu) untuk berkontestasi secara jujur dan adil. Sehingga diharapkan, pelaksanaan pilbup di Indramayu berjalan dengan sukses dan lancar.
“Kita ingin pilkada Indramayu ini berjalan damai biar di masyarakat tidak menimbulkan kekhawatiran akan adanya hal-hal yang negatif,” tegas Nina.
Ditambahkan Sirojudin, pihaknya meminta kepada seluruh kader dan relawan kubu Nina Agustina, untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memperkeruh suasana di kalangan masyarakat. (yul)