Tingginya elektabilitas Kang Dedi tak lepas dari faktor popularitas yang mencapai 90 persen.
SATUJABAR, BANDUNG — Tingkat elektabilitas masing-masing pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, relatif stabil dan konstan. Hal itu terlihat dari berbagai hasil survei yang menunjukan, tingkat elektabilitas tidak berubah.
Hanya saja, komposisi elektabilitas itu terjadi kesenjangan yang sangat jauh. Dari empat paslon yang bertarung pada Pilgub Jabar 2024 ini, pasangan calon Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul jauh dari ketiga saingannya.
Ya, satu bulan menjelang masa pencoblosan pada 27 ovember 2024, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar, Dedi – Erwan konsisten menduduki urutan pertama survei. Keunggulan suara paslon nomor 4 Dedi – Erwan (Dermawan) relatif merata di basis-basis suara santri maupun wilayah pantura.
Dari data survei yang dihimpun di berbagai wilayah oleh beberapa lembaga, paslon Dermawan jauh meninggalkan ketiga pesaingnya. Survei digelar pada periode 15-25 Oktober 2024 dengan jumlah responden rata-rata 400 orang.
Untuk basis santri, pertama di Kabupaten Garut yang dirilis Indikator Politik, paslon Dermawan unggul dengan 80,7 persen. Kemudian paslon Acep-Gita 9 persen, Syaikhu-Ilham 4,8 persen, Jeje-Ronal 1,4 persen, tidak tahu/rahasia 4,1 persen.
Begitupun di Kota Tasikmalaya yang juga basis santri, Dermawan masih unggul dengan 75,3 persen. Tiga paslon lain, Acep-Gita 9,8 persen, Syaikhu-Ilham 8,3 persen, Jeje-Ronal 1,2 persen, tidak tahu/rahasia 5,4 persen sebagaimana data yang dirilis oleh lembaga survei Saiful Mujani.
Lanjut ke basis santri lainnya di Kabupaten Tasikmalaya, dari rilis Indikator Politik, lagi-lagi paslon Dermawan tak terkejar dengan raihan 75,5 persen. Sementara Acep-Gita 13,3 persen, Syaikhu-Ilham 4,8 persen, Jeje-Ronal 2,7 persen, tidak tahu/rahasia 3,8 persen.
Kemudian beralih ke wilayah Pantura, tepatnya di Kabupaten Karawang, Kang Dedi-Erwan menang telak dengan mengantongi 88,2 persen. Sedang paslon Syaikhu-Ilham 4,1 persen, Acep-Gita 3,8 persen, Jeje-Ronal 1,4 persen, tidak tahu/rahasia 2,5 persen seperti rilis Indikator Politik.
Berbeda dengan pesaingnya, KDM justru moncer di kandang yakni Kabupaten Purwakarta. LSI Denny JA menempatkan paslon tersebut mendapat 88,9 persen. Syaikhu-Ilham 6,6 persen, Jeje-Ronal 0,9 persen, Acep-Gita 0,5 persen, tidak tahu/rahasia 3,1 persen.
Bahkan untuk wilayah dengan jumlah DPT terbanyak yakni Kabupaten Bogor paslon Dermawan kembali merajai dengan 72 persen, Syaikhu-Ilham 9,5 persen, Acep-Gita 4,3 persen, Jeje-Ronal 1,4 persen, tidak tahu/rahasia 12,8 persen berdasar rilis LSI Denny JA.
Direktur Indikator Politik Fauny Hidayat mengatakan, tingginya elektabilitas Kang Dedi tak lepas dari faktor popularitas yang mencapai 90 persen. Hal itu membuat orang lebih mudah untuk menentukan pilihan.
“Bagaimana orang mau pilih kalau tidak kenal. Maka semakin populer, semakin besar peluang untuk dipilih,” ujar Fauny Hidayat. (yul)