BANDUNG – Dua kelompok supporter, atau pendukung tim sepakbola tarkam (antar kampung) di Cianjur, Jawa Barat, terlibat aksi bentrok. Aksi bentrokan berawal cekcok mulut dari kedua tim tersebut, mengakibatkan seorang supporter mengalami luka parah akibat dibacok supporter lawan.
Berdasarkan tayangan video yang beredar di media sosial (medsos), aksi bentrokan berawal dari cekcok mulut sesama pemain hingga kelompok memancing supporter dari kedua tim.
Tidak lama kemudian, mereka pun terlibat baku-hantam. Warga pun kewalahan untuk bisa melerai, karena aksi bentrokan dari dua kelompok tersebut melibatkan banyak orang.
Kapolsek Cibeber, AKP Tio, membenarkan aksi bentrokan antara dua kelompok tim sepakbola, yang terjadi di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
“Benar, aksi bentrokan tersebut terjadi saat pertandingan turnamen sepakbola tarkam menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus. Pertandingan berlangsung, pada hari Jum’at, 10 Agustus 2024,” ujar Tio, saat dihubungi wartawan, Senin (12/08/2024).
Tio mengatakan, pertandingan sepakbola tarkam yang berujung bentrokan diantara pemain dan supporter kedua tim, terjadi sore hari saat memasuki babak semifinal. Tim yang terlibat bentrokan, yakni tim sepakbola dari Kampung Cikole dan tim dari Kampung Tugu.
Wasit Tidak Adil
Aksi bentrokan dipicu kekecewaan terhadap keputusan wasit yang dianggap tidak adil buat salah satu tim. Dari kekecewaan tersebut, terjadi cekcok mulut yang berujung bentrokan antar pemain dan supporter.
“Pemicunya tidak puas atas keputusan wasit yang dianggap tidak adil. Salah satu tim merasa tidak puas dan protes di lapangan” ungkap Tio.
Aksi bentrokan mengakibatkan salah seorang supporter dari tim Kampung Cikole mengalami luka parah di bagian kepala. Korban mengalami luka bacokan senjata tajam dan harus dilarikan ke rumah sakit.
“Ada satu orang luka parah dari supporter salah satu tim setelah dibacok menggunakan golok dan harus dilarikan ke rumah sakit. Pelaku pembacokan langsung kami amankan,” jelas Tio.
Pelaku pembacokan sudah dibawa ke Markas Polsek (Mapolsek) Cibeber, untuk menjalani pemeriksaan. Pelaku diketahui berprofesi sebagai petani yang selalu membawa golok untuk aktivitasnya.
“Pelaku pembacokan berinisial EP, berusia 61 tahun, kesehariannya sebagai petani. Jadi, pelaku tidak sengaja mempersiapkan golok tersebut, namun selalu dibawanya untuk beraktivitas,” tambah Tio.
Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Cibeber bersama Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cianjur, yang mendatangi lokasi kejadian, langsung meminta turnamen sepakbola tarkam tersebut dihentikan. Kepala Desa setempat dan panitia turnamen, diminta tidak melanjutkan turnamen, untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa.